Jumat, 15 April 2011

Sebening Embun

Embun memang bening, kebeningan ini adalah buah dari malam gelap yg telah berlalu. Embun, Gelap dan Malam sebuah harmoni...
Begitulah embun dia bening bersih orisinil tidak terkontaminasi oleh polusi, maka embun lahir atau keluar dipagi buta ketika kebanyakan manusia masih terlelap tidur.. dengan berbagai macam mimpi-mimpi..
Mimpi-mimpi tentang bagaimana dunia ini sudah semakin tidak harmoni lagi...
Saudaraku..
Mungkin kita berfikir bahwa embun itu kecil, dan bahkan tidak nampak dipermukaan hari-hari disiang nanti, atau bahkan dengan mudah dicampakan, bankan terabaikan dalam putaran kehidupan kita..
Tapi harmoni antara embun, malam, dan gelap tidak bisa dibalik... embun akan keluar setelah malam dan gelap berlalu...
Embun akan lahir, jika malam hari indah dalam gelap... tenang, angin sepoi-poi di malam itu..
tanpa hiruk pikuk, gemerlapnya dunia ...
tanpa hiruk pikuk bau mesiu... sepatu larns.. senjata api... gemuruh suara mesin.. atau kegaduhan siaran live...
Embun tidak pernah nampak jika terjadi keganjilan dimalam yang gelap itu,.... inilah harmoni Saudaraku..
Dan Allah SWT telah menggariskan bahwa "minaadzulumati illlanuur" atau Ibu kita Kartini pun telah mengungkapkan dalam bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang...
Bu Kartini faham benar tentang hakekat Minadzulmati illannurr" dari gelap terbilah terang,
Nah embun ini adalah manifestasi dari firman Allah SWT tersebut dan Bu Kartini mengaplikasikannya...

Saudaraku...
Embun sebuah ciptan Sang Khaliq, yang mengandung makna luar biasa dalam..
Bahwa embun ini hadir jika kondisi alam tunduk, patuh, taat, tenang tanpa hiruk pikuk,...sembahyang pada Nya... keluarlah embun.

Sebuah harmoni pelajaran bagi kita manusia bahwa kebersihan hati akan muncul dari ketenangan, indahnya akhlah dimulai dari lurusnya aqidah... shohenya kita beribadah akan lahir dari bernarnya ber aqidah...

Tapi Saudaraku...
Masih adakah embun di pagi ini....
Pada akhir-akhir ini embun mulai tergoncang dengan bau mesiu,... asap senjata api...hiruk pikuknya pers... tayangan-tayangan pembodohan umat... sampai pada stigma-stigma tak berdasar...
Sehingga embun tidak bisa muncul dengan harmoni tadi...

Wahai Saudaraku..
Mari kita bersama-sama berdoa agar harmoni embun tadi bisa tenang seperti sedia kala,
Agar embun bisa hadir di pagi buta...
Agar orang-orang tua yang mempunyai anak belum bisa jalan, bisa mengusap-usap lututnya dengan embun pagi....dan mereka yakin anaknya cepat bisa jalan...
Agar bala cobaan tidak menimpa kita...karena telah merusak harmoni ciptaan-NYa...

Saudaraku..
Kita yakin bahwa embun muncul di desa-desa terpencil,
di kakai gunung..
di pesantren-pesantren terpencil...
di sawah-sawah..ladang-ladang terpencil..
dan embun ini adalah inspirasi merdekanya Indonesia 17 Agustus 1945...
di Ramadhan pulalah merdeka di Proklamasikan...di Hari Jumat...

Indonesia, masih membutuhkan embun yang bersih, jernih, putih...seputih bendera kita...merah putih...

Selamat untuk 2(dua) anggota Dewan Tanatoraja yang telah dilantik 27 September 2009,
Mudah-mudahan mewakili embun-embun yang dirindukan Indonesia...

Embun, Malam dan Gelap adalah sebuah harmoni...

Wallahu 'Alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar