Kukuruyukkkk....
kukuruyukkk... kukuruyuk.... kukuruyukkkk
Si jambul
merah serak serak basah menyeruak di pagi yang cerah.
Tidak perlu
menunggu alarm berdering,
tak perlu
menunggu lonceng bergema,
jambul merah tetap berkarya walau pagi masih
buta.
Konon
katanya,
ayam mematok
rejeki orang,
bagi yang
bangun kesiangan,
apalagi
terlambat berangkat ketempat mencari makan.
Tidak, tentu
saja tidak, tidak berlaku bagi insan Nagara Dana Rakca.
Pergi pagi
pulang petang,
Adalah pengorbanan untuk Indonesia matang,
Walau
serupiah harus tetap berkah.
Kukuruyuk
kukuruyukkk....
Si jambul
merah terus berkiprah
walau dunia
sedang berwabah.
Melangkahkan
kakinya menuju nagari penuh tuah.
Borneo....
Kalimantan Tengah.
Jambul merah
terperangah atas kecantikan kebersihan kota Palangkaraya.
Inikah
Indonesia, Inikah Nusantara?.... Benar Koes Plus dalam dendangnya
Bukan lautan
hanya kolam susu
Kail dan
jala cukup menghidupimu
Tiada badai
tiada topan kau temui
Ikan dan
udang menghampiri drimu
Orang bilang
tanah kita tanah surga
Tongkat dan
batu jadi tanaman
Bagaimana
lautan bisa jadi kolam susu?
Bagaimana
kail dan jala cukup menghidupimu?
Bagaiman
tongkat dan batu bisa jadi tanaman?
Bukankah itu
ada dipundak para pengelola keuangan?
Integritas ,
pengabdian para abdi Nagara Dana Rakca mengawal keuangan negara
Dari ujung ke
ujung Nusantara mereka bermetamorfosa bersama warga sekitarnya
Mengawal
Program Pemumilahan Ekonomi Nasional, dimasa pandemi
Berjibaku,
bagaikan pasukan Kamikaze, agar negeri ini tetap berdiri.
Adalah tugas
pengelola keuangan negara
Sebagai abdi
Nagara Dana Rakca.
Kuku ruyukk
kuku ruyukkkk kuku ruyukkkkk
Si jambul merah
merenungkan diri, sudahkah tugas ini berhenti sampai disini.
Akankah
perjalanan ini hanya cukup sampai berhenti di tepi...
Tidak....Tidak....
Tidak ....
Negri ini
harus bangkit mengelola keuangan dengan teknologi..
Walau sudah
ada Golive Investasi,
Telah
terbangun BLU maturity
Bahkan
digitalisasi pembiayaan Umi
Sampai pada
Threasury BIG Data
Semua sudah
terencana
Pada sepuluh
QUICK WINnya
Inilah
kemajuan, bagaimana dulu kita bergelut dengan setumpuk SPM
Bagaimana
dulu kita , memeriksa pencairan dana sampai malam
Bagaimana,
kita duluuuu.... mencetak laporan P6 dan P7 tanpa batas...
Menunggu
waktu nyaris tak tentu, kapan bisa bergegas.
Sekarang
satu jam pun SPM sudah menjadi Kas.
Kemajuan
akan meningkatkan pelayanan,
Kemajuan
akan percepatan pencairan
Kemajuan
akan memepercepat pembangunan
Kemajuan
akan mempercepat pemerataan.
Namun
kemajuan harus dibarengi dengan integritas tanpa batas
Berkarya dan
bekerja dengan profesionalitas
Agar dunia
terbelalak, bahwa kita adalah berkelas
Dan langit
tersenyum puas.
Kukuruyukkkk
kuku ruyukkkk...
Jambul merah
terus bergema..
Tanda senja
tlah tiba,
Bahwa esok
masih ada.
Selamat
berkarya di bumi Indonesia.