Kamis, 29 September 2016

Secangkir Teh

Secangkir teh hangat tanpa gula yang begitu akrab dengan pagi , ternyata bisa dipakai untuk menyemangati perjalanan hidup di pagi hari..  Dalam secangkir teh pahit, terkandung sejumlah filosofi yang sering luput dari perhatian penikmatnya;
  • TEH : isyaratkan kemurnian, alami, dan sebuah konsep hidup yang sangat jauh dari kamuflase, asli tanpa campur tangan manusia hanya ketetapan Illahi.
  • Rasa PAHIT : prototehnik hidup, ketika jiwa yang tak lagi suci terlempar dari singgasana surgawi menuju area perjuangan. ya ya….. hidup itu memang sebuah perjuangan, perjuangan yang hanya kita yang mengetahuinya kapan harus bergerak maju kapan harus istirahat dan kapan harus berhasil mencapai puncak, tentunya puncak segala puncak adalah Syurganya.
  • dinikmati ketika HANGAT : sebuah cara dalam menikmati  perjuangan. tidak panas, tidak pula dingin,  isyarat keseimbangan rasa. tidak perlu terlalu dalam, ketika mencandra sebuah rasa. mencoba menikmati proses hidup.Hal ini juga mencerminkan bahwa sesuatu yang bermakna ketenangan, ketentraman dan kehalusan budi, sehingga menjadi sebuah kenyamanan ketika sruputtt dikit, telan hangat menjalar dalam leher, dan terasa sampai ke perut, begitulah perjuangan, akan menjadi value nilai jika memang perjalan berjuang itu ada langkah awal sampai pada akhir tujuan , sebagai mana penikmatan teh dari sruputan bibir kita sampai pada menghangatkan seluruh badan.
  • diminum ketika PAGI dan jelang SORE hari : mayoritas manusia mampu menikmati aura pagi dan sore , aura penuh kesejukan, ketenangan, dan kenyamanan. lagi-lagi sebuah cara menikmati hidup, sore jelang akhir hari sebagai evaluasi perjalanann hidup sambil sedikit muthabaah harian apa yang telah terselesaiakan di pagi jelang tutup setiap hari. Begitulah hakeket sebuah perjalanan perjuangan bahwa pagi adalah masa semgangat di analogikan muda penuh semangat tanpa batas untuk meraih sebuah tujuan yang terukur, dan sore beranalogi jelang senja umur sudah mulait tua evaluasi diperlukan untuk lebih kepada sisi negatif segera diperbaiki sebelum dipanggil menghadapNya. Maka sebagai teman untuk sementara bersemangat pagi dan evaluasi sore adalah TEH hangat, apalagi yang menyadikan adalah Bidadari di dunia dan bakal bertemu kembali di Akherat.
  • Disajikan dengan CANGKIR : merupakan miniatur deskripsi sebuah prototeknik hidup. ya…..sebuah miniatur hidup yang mampu membawa kita untuk sekedar mengintip kolong langit, dengan segudang racikan konsep nyata, artinya tidak perlu berlebih lebihan ketika meuangkan teh, cukup sebesar cangkir tersebut karena kalau berlebihan maka akan tumpah, tidak mencerminkan sebuah kesederhanaan dalam hidup, bahwa berjuang perlu kecukupan ketelatenan, keseriusan, sesuai takaran kita masing-masing, tidaklah sama takaran saya, anda, dan kita semua, dan cangkir membuktikannya.
Detail pada bagian pucuk daun teh mengandung zat pembaharu. Ya…. disetiap tegukan, suguhkan anti oksidan yang mampu melakukan perbaikan pada setiap detail organ tubuh, pelan namun pasti. aromanya berikan ketenangan, tidak sedikit para ilmuan membawa aroma teh sebagai aromatherapy dengan berbagai media dan perlahan organ psikispun ikut membaik. sebuah kompilasi pembaharu fisik dan psikis yang sistematis..
Disetiap kelemahan, tersimpan kelebihan
Disetiap kesulitan, tersimpan kemudahan
Dan… 
Di balik kesederhanaan, tersimpan istimewa yang terpendam.
Sebagai penutup, Air,Teh dan Cangkir adalah sebuah gambaran kebersamaan dalam penikmatan setegukan , bagaimana jadinya kalau air tanpa cangkir? atau teh tanpa air ? atau cangkir yang tidak berisi?. Inilah hidup kawan, bahwa saling melengkapi saling bantu, untuk sebuah tujuan adalah keniscayaan, proses untuk bisa benar-benar menjadi value dalam kanteks perjuangan itu memang perlu pemahaman hakiki bahwa berjuang kita ini untuk siapa?   Wallahu 'Alam
Seri, dari Metro ku Genggam Dunia.