Jumat, 30 September 2011

Lingkaran

Memperhatikan sebuah kaitan indah berpadu menjadi satu dengan bersambungnya sebuah garis tanpa ada ujung membentuk bulatan yang kita kenal dengan lingkaran. Ketika kita mulai menapaki hidup ini sebetulnya adalah sedang menyambung nyambung sebuah potongan-potongan untuk membentuk sebuah lingkaran kehidupan seorang manusia, walau kadang ada juga prosesi untuk membentuk lingkaran yang sempurna itu banyak terjadi berbagai cobaan. Kadang kita berfikir bahwa sudah cukuplah kita membentangkan garis untuk membentuk lingkaran bulat, sejatinya adalah bahwa ternyata kita hanya membuat setitik noktah kehidupan yang bisa dikatakan baru titik kehidupan di dalam sebuah linkaran hingar bingar bunderan besar kehidupan. Lingkaran ini bukan dalam arti yang sesungguhnya, akan tetapi sebuah gambaran tentang mengelola kehidupan dalam tataran lingkungan keluarga dimana kita berada sekarang, bahkan ternyata ketika kita belum berkeluargapun garis-garis tipis lingkaran telah dibuat atau bahkan sudah terberntuk tapi belum sempurna ujud lingkaran tersebut oleh Bapak kita atau oleh mbah-mbah kita terdahulu.
(FOTO INI ADALAH LINGKARAN AWAL) Bahwa kemudian ternyata bentukan lingkaran ini memakan waktu cukup lama dan entah kapan mencapai sempurna, bahkan mungkin sampai kita meninggalkan dunia lingkaran tersebut belum terbentuk juga, yang terpenting bukan kapan lingkaran itu jadi, tapi bagaimana usaha kita agar jalan untuk membentuk lingkaran atau cara untuk membuat lingkaran menjadi sempurna telah kita wujudkan, walau dengan sisa umur yang ada. Aisah,RA cemburu luar biasa kepada baginda Rasulullah SAW, kenapa? karena setiap ada sedikit kelebihan makanan selalu Rasul menyuruh Aisah RA untuk membagikan kepada teman-teman Almarhum Khadijah RA., ternyata inilah sebetulnya Tauladan yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa membentuk lingkaran komunitas keluarga (yang jelas keluarga bani Hasyim telah sempurna) tidak akan putus walau salah seorang dari unsur penyambung lingkaran itu telah tiada. Contoh yang Excelence... Maka dalam riwayat Hadish disebutkan bahwa : "jalinlah silaturahmi (lingkaran) kekeluargaan kepada teman-teman Orang tua kita" tujuannya adalah agar kita bisa mengingatkan akan kebaikan teman2 orang tua kita kepada keluarga kita... wow sebuah lingkaran baru harus dibentuk. Nah, biarlah mungkin orang tua kita buta huruf, biarlah mungkin orang tua kita tidak taat ibadah, biarlah mungkin orang tua kita kejawen, biarlah mungkin orang tua kita dulu pernah berbuat musrik, biarlah mungkin orang tua kita atau bapak kita maaf pernah makan daging anjing dll, tapi yakinlah bahwa itu dalam bingkai bisa dimaafkan, jika memang beliau2 ini belum faham hukum fiqih. Indah bukan, Artinya lingkaran harus tetap jalan walau ada setitik noktah hitam pekat, memang akan berhenti sejenak (ada judul tulisan saya tentang berhenti sejenak) tapi tidak untuk selamanya, alur lingkaran harus tetap dibentuk, walau umur sudah semakin udzur... Bahkan semakin udzur umur justru semakin dewasa dalam membuat jaringan lingkaran, guna mewujudkan tingkat nilai tertinggi dalam bingkai hadist Rasullah Muhammada SAW tersebut di atas. Maka, dalam koridor ini tidak berlebihan jika saya harus mengucapkan/meminta dengan segala kerendahan hati saya sebagai anak, saya sebagai bapak, saya sebagai cucu, saya sebagai kakak, saya sebagai menantu, saya sebagai kepala keluarga memohon maaf sebesar-besarnya ternyata saya tidak cukup mampu untuk menyambung lingkaran-lingkaran kekeluargaan ini, entah kapan selesainya..... tapi saya tetap yakin alur lingkaran ini sudah saya buat walau baru arsiran-arsiran tipis bening sebening embun suci bersih. Maafkan saya Ibu (Ibu Cilacap dan Ibu Kebumen). Wallahu 'Alam. SEMANGAT DI HARI IBU. BATAM 26 DES 2011 MENJELANG MAGHRIB.

Selasa, 13 September 2011

Puisi Taufik Ismail

Kerendahan Hati Oleh: Taufik Ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadi saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air Tidaklah semua menjadi kapten tentu ada awak kapalnya.... Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu.... Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
Palestina, Bagaimana Bisa Aku melupakanmu (karya Taufik Ismail) Ketika rumahmu diruntuhkan buldozer dengan suara-suara gemuruh menderu, serasa pasir dan batu bata di dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan mengepulkan debu yang berdarah Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar sapu tangan lalu Tel Aviv dimasukkan dalam fail lemari kantor agraria, serasa pohon kelapa dan kebun manggaku di kawasan katulistiwa yang dirampas mereka Ketika kiblat pertama gerek dan kerecaki bagai kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjak tumpuan kening kita semua, serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al Qur’an 40 tahun silam di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu, Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka, menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang didzalimi mereka– tapi saksikan tulang mida mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya, pembelit leher mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka Ketika kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan Samir Al-Qassem, Harun Hashim, Jabra Ibrahim Jabra, Nizar Qabbani dan seterusnya yang dibacakan di Pusat Kesenian Jakarta, Jantung kami semua berdegup dua kali lebih gencar Lalu tersayat oleh sembilu bambu deritamu, darah kami pun memancar ke atas lalu menuliskan guratan kaligrafi… ”Allahu Akbar!” Dan “Bebaskan Palestina!” Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu, Ketika pabrik tak bernama 1000 ton sepakan memproduksi dusta menebarkannya ke media cetak dan elektronika, mengoyaki tenda-tenda pengungsi ke padangpasir belantara, membangkangi resolusi-reolusi majelis-majelis terhormat di dunia membantai di Shabra dan Shatila, mengintai Yaseer Arafat dan semua pejuang negeri Anda, Aku pun berseru kepada khatib Dan imam shalat Jum’at sedunia: doakan kolektif dengan kuat seluruh dan setiap pejuang yang menapak di jalan-Nya yang ditembaki dan kini dalam penjara lalu dengan kukuh kita bacalah “Laa quuwwata illa bi-llah!” Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu Tanahku jauh, bila diukur kilometer, jumlahnya beribu-ribu, Tapi adzan masjid Aqsha yang merdu Serasa terdengar di telingaku 1989

Rabu, 07 September 2011

PUISI PUISI CHARIL ANWAR


DOA (13 November 1943)

kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

AKU BERADA KEMBALI (1949)

Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh


AKU (Maret 1943)

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

CINTAKU JAUH DI PULAU (1946)

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

KARAWANG BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Jumat, 12 Agustus 2011

Tikus Pithi anata Baris


Jongko Joyo Boyo
dutulis oleh: Ronggowarsito (Nostradamus versi Jawa)

Iki sing dadi tandane zaman kolobendu
Ini yang menjadi tanda zaman kehancuran

1. Lindu ping pitu sedino
1. Gempa bumi 7 x sehari
2. Lemah bengkah
2. Tanah pecah merekah
3. Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara
3. Manusia berguguran, banyak yang ditimpa sakit
4. Pagebluk rupo-rupo
4. Bencana bermacam-macam
5. Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati
5. Hanya sedikit yang sembuh kebanyakan meninggal

Zaman kalabendu iku wiwit yen
Zaman ini ditandai dengan

1. Wis ana kreto mlaku tampo jaran
1. Sudah ada kereta yang berjalan tanpa kuda
2. Tanah jawa kalungan wesi
2. Tanah Jawa dikelilingi besi (mungkin maksudnya Rel kereta kali ya)
3. Prau mlaku ing nduwur awang-awang
3. Perahu berjalan di atas awan melayang layang
4. Kali ilang kedunge
4. Sungai kehilangan danaunya
5. Pasar ilang kumandange
5. Pasar kehilangan keramaianya
6. Wong nemoni wolak-walik ing zaman
6. Manusia menemukan jaman yang terbolak-balik
7. Jaran doyan sambel
7. Kuda doyan makan sambal
8. Wong wadon menganggo lanang
8. Orang perempuan mempergunakan busana laki-laki

Zaman kalabendu iku koyo-koyo zaman kasukan, zaman kanikmatan donya, nanging zaman iku sabenere zaman ajur lan bubrahing donya
Zaman kalabendu itu seperti jaman yang menyenangkan, jaman kenikmatan dunia, tetapi jaman itu sebenarnya jaman kehancuran dan berantakannya dunia

1. Mulane akeh bapak lali anak
1. Oleh sebab itu banyak bapak lupa sama anaknya
2. Akeh anak wani ngalawan ibu lan nantang bapak
2. Banyak anak yang berani melawan ibu dan menantang bapaknya
3. Sedulur pada cidro cinidro
3. Sesama saudara saling berkelahi
4. Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang kaprawirane
4. Perempuan kehilangan rasa malunya, Laki-laki kehilangan rasa kejantanannya
5. Akeh wong lanang ora duwe bojo
5. Banyak Laki laki tidak punya istri
6. Akeh wong wadon ora setia karo bojone
6. Banyak perempuan yang tidak setia pada suaminya
7. Akeh ibu pada ngedol anake
7. Banyak ibu yang menjual anaknya
8. Akeh wong wadon ngedol awakke
8. Banyak perempuan yang menjual dirinya
9. Akeh wong ijol bojo
9. Banyak orang yang tukar menukar pasangan
10. Akeh udan salah mongso
10. Sering terjadi hujan salah musim
11. Akeh prawan tuwo
11. Banyak Perawan Tua
12. Akeh rondo ngalairake anak
12. Banyak janda yang melahirkan anak
13. Akeh jabang bayi nggoleki bapake
13. Banyak bayi yang lahir tanpa bapak
14. Wong wodan ngalamar wong lanang
14. Perempuan melamar laki-laki
15. Wong lanang ngasorake, drajate dewe
15. Laki-laki merendahkan derajatnya sendiri
16. Akeh bocah kowar
16. Banyak anak lahir di luar nikah
17. Rondo murah regane
17. Janda murah harganya
18. Rondo ajine mung sak sen loro
18. Janda nilainya hanya satu sen untuk dua
19. Prawan rong sen loro
19. Perawan nilainya dua sen untuk dua
20. Dudo pincang payu sangang wong
20. Duda berharga 9 orang

Zamane zaman edan
Zamannya Zaman Gila/Sinting

1. Wong wadon nunggang jaran
1. Perempuan menunggang Kuda
2. Wong lanang lungguh plengki
2. Laki-laki berpangku tangan
3. Wong bener tenger-tenger
3. Orang yang benar cuma bisa bengong
4. Wong salah bungah-bungah
4. Orang yang melakukan kesalahan berpesta pora
5. Wong apik ditapik-tampik
5. Orang Baik di singkirkan
6. Wong bejat munggah pangkat
6. Orang Yang kelakuannya bejat malah naik pangkat
7. Akeh ndandhang diunekake kuntul
7. Banyak komentar yang tidak ada isinya
8. Wong salah dianggap bener
8. Orang salah diangap benar
9. Wong lugu kebelenggu
9. Orang lugu dibelenggu
10. Wong mulyo dikunjara
10. Orang mulia dipenjara
11. Sing culika mulya, sing jujur kojur
11. Yang salah mulia, yang jujur hancur
12. Para laku dagang akeh sing keplanggrang
12. Pedagang banyak yang menyeleweng
13. Wong main akeh sing ndadi
13. Orang berjudi semakin menjadi
14. Linak lijo linggo lica, lali anak lali bojo, lali tangga lali konco
14. Lupa anak dan pasangan, lupa tetangga dan teman
15. Duwit lan kringet mug dadi wolak-walik kertu
15. Uang dan keringat hanya untuk berjudi
16. Kertu gede dibukake, ngguyu pating cekakak
16. Kartu besar dibuka, tertawa terbahak-bahak
17. Ning mulih main kantonge kempes
17. Tapi waktu pulang main kantongnya kosong
18. Krugu bojo lan anak nangis ora di rewes
18. Denger anak istri nangis tidak digubris

Abote koyo ngopo sa bisa-bisane aja nganti wong kelut,keliring zaman kalabendu iku.
Seberat apapun jangan sampai ikut larut dalam warna-warni zaman kalabendu.

Amargo zaman iku bakal sirno lan gantine joiku zaman ratu adil, zaman kamulyan. Mula sing tatag, sing tabah, sing kukuh, jo kepranan ombyak ing zaman Entenana zamanne kamulyan zamaning ratu adil.
Sebab jaman itu bakal sirna dan diganti dengan jaman Ratu adil, jaman kemuliaan, karena itu yang tegar, yang tabah, yang kokoh, Jangan melakukan hal bodoh. Tunggulah jaman kemuliaan jamannya Ratu adil. Wallahu A'lam.

Selamat, Shaum hari ke 12, 12 Ramadhan 1432 H, 12 Agustus 2011
Menandai, ke 1000 blog saya di kunjungi pembaca.

Senin, 08 Agustus 2011

PINTU


Ketika kita melihat atau mendengar ucapan "PINTU" terbayang oleh kita bahwa yang tergambarkan oleh otak ini adalah sebuah persegi empat, berdiri lebar 1,5 meter berada di tengah sebuah bangunan.

Atau yang terfikirkan adalah tempat untuk keluar dan masuk dari dan ke suatu tempat, untuk menuju tempat lain.

Atau yang nyaris setiap orang pasti sama imanjinasinya adalah tempat masuk di sebuah rumah/tempat tinggal.

Ternyata persepsi kita tentang "PINTU" ini hanya sebatas tempat masuk ke sebuah rumah di dunia saja, ini menunjukan bahwa daya ingat kita sebagai manusia cukup lemah dalam hal memahami PINTU dalam pegertian harfiah semata, tapi kalau kita bisa memaknainya secara luas bahwa segala sesuatu tidak akan lancar jika tidak melalui sebuah PINTU, semua urusan tidak akan selesai jika tidak melewati sebuah pintu, atau bolehlah kita mengatakan bahwa PINTU adalah kunci menuju "sukses"...

Coba kita bayangkan jika rumah kita tidak berpintu, maka kita tidak akan sukses memasuki rumah..
Coba bayangkan jika WC kita tidak berpintu, maka yakinlah bahwa kita tidak akan sukses buang hajat...
Coba bayangkan jika kantor kita tak berpintu, pasti kerjaan tidak akan sukses...
Nah, lucunya lagi sudah dipasang pintu, dirusak pula (Seperti KRL JABODETABEK)...
apa enaknya naik KRL tanpa pintu... dingin masuk angin, dll.

Tapi bagi orang-orang yang naik KRL di atap dia pasti akan berdalih nih gue SUKSES naik di atap, elu bisa kagak... SUKSES kagak bayar tiket... elu bisa gak...

Itulah sebuah gambaran tentang betapa pentingnya sebuah PINTU, sehingga orang akan memaksakan diri untuk memoles PINTU rumahnya ketika lebaran tlah tiba...
Atau ada orang yang memaksakan diri setelah dihitung-hitung tidak sesuai dengan fengsui, kita puter pintunya jadi menghadap ke atas.... walah yo nganeh-nganehi...

Wong jelas-jelas aturannya sudah begitu, tidak usah dibuat-buat untuk bisa berkelit menghilangkan jejak agar tidak bisa ditangkap, paspor negara lain lah... kira-kira nganeh nganehi gak.

Nah, coba bagi kita yang sudah berkeliling Indonesia, pasti akan menemukan hal-hal aneh(maksud saya ada yang beda) ketika kita melihat pintu-pintu rumah adat suku-suku di Indonesia.

Pintu Tongkonan (Rumah adat Tanatoraja), Pintu Rumah JOglo (rumah adat Jawa), Pintu Rumah Bugis, Pintu Rumah Adat Sunda, Pintu Rumah Tionghoa(yang pasti ada unsur warna merah), beda-beda kan...

Tapi, hakekatnya adalah sama, yaitu tempat masuk kesebuah ruangan lain...
Pasti ada puluhan atau bahkan ratusan model-model pintu di seluruh rumah-rumah adat di seluruh Indonesia, inilah khasanah Yang bolehlah saya menafsirkan "berbeda-beda BENTUK, tapi tetap satu TEMPAT MASUK"..
Jadi kesimpulannya Pintu adalah tempat Masuk.

Ternya Pintu, juga ada di alam akherat kelak, bahwa kita manusia akan masuk ke Syurga melaluie pintu mana?
Mari kita tengok:

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda:
"Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga, 'Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan.'
Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu al-Shalah. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan.
Dan barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah. Abu Bakar lantas berkata, 'Demi engkau dan ibuku (ummul mukminin), ya, Rasulullah! Apakah seseorang harus dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah seseorang yang dipanggil dari pintu-pintu itu seluruhnya?' Rasulullah menjawab, 'Iya. Dan aku berharap semoga engkau termasuk dari mereka." (HR. al-Bukhari).

Maka apa yang telah digambarkan dalam AL-Qur'an dalam Surat AN-Nuur ayat 34, begitu jelas bahwa laki-laki dan perempuan-perempuan shalehah yang menjalankan perintah ALlah SWT maka akan dipanggil melalui pintu Kebaikan.

Begitu juga dengan Laki-laki dan perempuan-perempuan yang Puasa juga akan dipanggil lewat pintu Ar Rayan.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu 'al-Rayan' yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.
Ditanyakan (oleh pintu tersebut):
'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut.
Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak akan ada lagi yang masuk melaluinya." (HR. Muslim, dari Sahl Ibn Sa'd).

Delapan hari tlah berlalu kita berpuasa di Ramadhan 1432H,
wahai anak-anakku, mudah2an engkau dipanggil lewat salah satu dari delapan pintu-pintu syurga kelak, jadikanlah Ramadhan ini seperti Ramadhan-Ramadhan di tahun 1425 H ketika kita di Rantau Orang, Bumi Sawerigading, Amin.
Kenangan bersama kucing kesayangan kita BAWEL namanya(dia hilang entah kemana ketika kita pindah kontrakan dari BTN Merdeka BLok K No.7 Beriningin Jaya ke Jalan Merdeka,Palopo ketika itu Bawel dibawa, dan kemudian karena suasana baru dia lari, setelah itu entah kemana... Selamat tinggal Bawel),
Teringat keceriaan kita selepas menjalankan Puasa penuh di Ramadhan 1425 H, walau usiamu waktu itu, masih SD dan TK, bahkan Teteh dan Bia masih belum sekolah, baru TK.
Amin.

Ya, Rabbi lakal hamdu kama yambaghijalaali wajhika wa'azhiimi sulthonik.
Amin Ya Rabbal Alamin.
BATAM, 8 Ramadhan 1432 H.
8 Agustus 2011

Rabu, 27 Juli 2011

Gazelle Produk Jerman Masuk Kampungku (Catatan perjalanan Tim 9 kembali kampung)

Kemarin pada waktu itu memang tidak merencanakan untuk berkunjung tim 9, ke Cilacap dan Kebumen.
Ide kemudian muncul seketika dari istriku, "gimana kalau kita ke cilacap" horeeee anak2 berteriak, karena kebetulan libur sekolah, semua yang di pesantren pada pulang, jadilah perjalanan Tim 9 kembali ke Cilacap dan Kebumen.
Perjalanan ini minus anak pertama ku (Ammar karena sedang persiapan dan mengikuti Bimbel untuk masuk salah satu perguruan tinggi kedinasan).
Perbincangan menjadi menarik dibandingkan dengan Kunjungan Tim 9 dua tahun lalu tepatnya akhir tahun 2009, karena waktu itu anak2 baru berkunjung kembali selepas lama kami merantau di Sulsel.
Ini perjalanan kedua tim 9, sehingga banyak yang akan dilakukan oleh anak-anaku untuk bisa melihat dan kembali bercerita dengan Mbah Botak dan Mbah Buyut.
Eh nanti kita ke Nusakambangan ya"
Eh Nanti kita belajar ilmu mbah botak yang bisa jalan di air???
Eh Nanti kita berenang di pantai..
yang tidak kalah lucunya anak ku yang ke 6 juga ingat sekali, karena waktu tim 9 berkunjung pertama memang ada video yang kami rekam ketika anak2 main air di Teluk Penyu.
Abi nanti kita berenang lagi ya, main pasir...
Begitulah obrolan anak-anak, mereka berimajinasi masing-masing, dan anak2 ku yang perempuan juga bilang : nanti kita bilang ke embah... Sholat yuk mbbah..
he he he
Murni rencana mereka masing-masing untuk bisa mendapatkan perhatian Mbahnya yang lama memang tidak berinteraksi..(Maklum dana terbatas).
Sepertinya ada mainan baru bagi anak-anak, koq masih ada mbah yang lucu2, dan menurut mereka ada hal yang tidak pernah didapatkan ketika berada dalam lingkungan keluarga sendiri.
Contoh konkritnya : udah tau mbah merokok, dilinting pakai klembak, kemenyan, lha koq mau-maunya mempraktekin sendiri meracik rokok, padahal ya tidak ada yang istimewa seharusnya.
Maka kita sebagai orang tua pun sadar, mungkin selama ini tidak pernah diajarkan yang aneh2, melihat ada mbah merokok asapnya banyak jadi mereka lucu...
Mungkin selama ini tidak diajarkan untuk ketawa-ketawa terbahak2 sampai lepas,,,, eee ini sama embahnya malah ketawa-ketawa lepas.. dan itu pelajaran tanpa dipungut biaya buat anak-anak,
Yang sungguh mengejutkan tuh anak nomor 3 ku ternyata dulu waktu kepulangan tim 9 dua tahun lalu mbah pernah bercerita, embah bisa lari diatas air tanpa menginjak air...
Nah dia ingat2 terus, ketika tim sembilan datang lagi anak ketiga ku bilang mbah ajarin lari di atas air dong (padahal anakku ini taekwondo sabuk hitam) ya anehkan..
Mbah cuman jawab : jalan di air tidak kena air yang pakai perahu... ha ha ha ketawa ngakak dia.
Nah kalau sudah ngobrol waduh dengerin ampe puas bener, baru pergi, atau kalau ngobrol ama abinya terlalu formal kali ya( he he tau dah), pelajaran juga buat kita-kita ternyata mengelola obrolan juga mesti belajar dari orang tua-orang tua kita jadul, padahal yang diobrolin juga sederhana tapi dengerinnya koq enak... atau anak-anak betah karena mbah ular-ularnya tidak menggurui kali ya..
Beda dengan abi umi nya, kamu begini, kamu begitu, kalau begini jadi begitu, kalau begitu jadi begini, kalau nggak ini ya itu.. puas dah anak-anak jadi malu.
Inilah pelajaran yang perlu ditularkan hal-hal yang baik dicontohkan, lagi-lagi adnak ketiga ku tidur dengan mbah botak, setiap malam katanya dia dengar mbah mengucapkan alfatihah... sambil tidur...
Paginya dia cerita, wah dia denger katanya mbah tiap malem baca-baca terus, bener kali yan mbah bilang al fatihah seratus kali..... he he he, ya memang beramal sesuai dengan kemampuannya toh.
Pas ke Kebumen inilah yang paling seru..
Karena banyak orang-orang saudara-saudara yang tua-tua banyak, lucu-lucu
ya anak-anak nggak biasa melihat orang-orang tua di kampung, penampilannya penampilan seadanya, sandal jepit, celana gombrang(seperti untuk kesawah) kalau makan kaki pada diangkat ha ha anak-anak jadi heran koq nggak sopan ya... (bersambung)

Kamis, 07 Juli 2011

Ijinkan Aku Menulis

Ijinkan aku menulis...
Akan kegaduhan yang sedang melanda negeri tercinta ini, untuk sekedar berbagi tanpa ada keinginan menggurui atau memaksakan diri demi tercapainya ego pribadi.
Ijinkan aku menulis....
Semangatnya adalah membangun negeri tanpa caci maki, tanpa fitnah, tanpa sumpah serapah, tanpa iri dengki, tapi bangunlah dengan hati suci selembut awan putih dan sejernih air nirwana tanpa sakwa sangka dan tanpa angkara murka..
Ijinkan aku menulis...
Karena ada yang menggelitik, setelah kubaca Opini Sindhunata "Negeri Para Celeng" edisi 31 Mei 2011 di salah satu media nasional.
Ternyata kita semua adalah celeng, celeng politik, celeng hukum, celeng otonomi, celeng ekonomi, dan celeng-celeng yang lain sementara ini sedang dipertontonkan kepada kita.
Hala dalah, lha wong surat wasit pemilu juga bisa dipalsukan, foto paspor bisa dipalsukan, apalagi cuma tanda tangan = enteng =," kata celeng... WANI PIRO (kata jin dalam iklan rokok) he he..
Apa tidak kasihan, lha wong untuk menghidupi tujuh orang anak itu lari pontang panting ngasik naik gunung turun gunung, nyebrang lautan kidul, lor. Koq ya enake mbagi-mbagi kursi empuk kepunyaan rakyat hanya berdasarkan surat "salah tafsir" aku yo gelem to. opo ra isin jian.
Opo ra isin mengko nek ditanya malaikat Mungkar dan Nakir jur jawabane piye jajal...
Eh malaikat ini masih ada dua amplop lagi khusus untuk mu.... koq wani-wanine nyogok malaikat... dasar memang tabiat rusa iku yo sruduk ra jelas, opo wae di tabrak, ra jelas meng endhi tujuane, ra jelas ngurus ini itu,lha wani-wanine nambah tiga digit Nilai di ujian nasional, ben lulus kabeh, ben ora isin karo nagara tetangga. weleh weleh...WANI PIRO...

JANGAN PUTUS ASA
Mari kita tengok keteguhan Istri Firaun Asiah dalam menghadapi celeng kekuasaan yaitu firaun:

Segala seruan Nabi Musa dan Harun sedikitpun tidak pernah ia hiraukan, malah pernah suatu ketika Firaun naik ke puncak sebuah bangunan yang tinggi dan melepaskan anak panah ke langit. Kebetulan anak panah itu jatuh di hadapannya dengan bersimbahan darah, lalu ia isytiharkan pada rakyat jelata bahawa ia telah membunuh Tuhan Nabi Musa sedangkan darah tersebut hanyalah darah burung yang Allah tetapkan mengenai sasaran anak panahnya supaya ia bertambah kufur dengan kesombongan dan kekafirannya.

Seluruh rakyatnya dipaksa untuk menyembah dan sujud padanya. Siapa yang ingkar, pasti dibunuhnya sehingga seluruh rakyatnya merasa takut dan tidak mempunyai pilihan kecuali menyembahnya.

Walaupun seluruh rakyat telah menyembahnya sebagai tuhan, ada seorang yang paling dekat hubungan dengan dirinya berani mengingkarkan dirinya sebagai tuhan yaitu istennya sendiri, Asiah.

Dialah satu-satunya orang yang beriman kepada Allah di istana Firaun. Rahsia keimanannya yang disembunyikan selama ini telah terbongkar bermula dari ucapan perkataan Allah yang terbit dan mulutnya secara tidak sengaja.

Firaun berusaha memujuk supaya ia kembali kepada kekafirannya.
Ia berkata: Wahai isteriku, tahukah engkau akibat orang yang mengingkari diriku sebagai tuhan? Sebelum engkau menyesal, ubahlah pendirianmu!

Jawab Asiah dengan tegas: Wahai Firaun, pendirianku tidak akan berubah walau apapun yang akan menimpa diriku dan perlu engkau ingat bahwa engkau dan aku adalah sama-sama manusia biasa. Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.

Firaun berusaha memujuknya dengan kata-kata lemah lembut tetapi tetap tidak berhasil, lalu digunakan kekerasan. Kata Firaun: Hai Asiah, jika engkau tidak mahu mengubah pendirianmu, pastilah engkau akan aku pancung!

Jawab Asiah: Wahai Firaun, lakukanlah apa yang engkau mahu tetapi sedikitpun engkau tidak akan dapat merubah pendirianku dan dengarkanlah sekali lagi aku nyatakan bahawa Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.

Setelah usaha mempengaruhinya secara lemah lembut maupun secara keras juga tidak berhasil, lalu Firaun membuat pengumuman pada sekelian rakyatnya bahwa seorang perempuan akan dipancung kepalanya akibat keengganannya untuk mengakui Firaun sebagai tuhan yaitu Asiah, isterinya sendiri. Semoga hukuman ini akan menjadi pengajaran bagi sesiapa yang ingkar akan ketuhanan Firaun.

Pada masa yang telah ditentukan, berkumpullah sekalian rakyat di suatu tempat di mana Asiah diikat patda sebatang pokok kurma. Firaun masih tidak berputus asa dan cuba memujuknya.

Katanya: Wahai Asiah, ubahlah pendirianmu. Engkau akan kumaafkan. Berulang kali pula Asiah menjawab: Tidak, janganlah engkau cuba mempengaruhiku lagi. Sia-sia sahaja perbuatanmu.

Lalu Asiah memohon pada Allah sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Quran surah At-Tahrim ayat 11 yang bermaksud: Dan Allah mengemukakan satu misal perbandingan bagi orang-orang yang beriman iaitu perihal isteri Firaun ketika ia berkata: Tuhanku, binalah untukku sebuah istana di sisiMu dalam syurga dan selamatkanlah aku daripada Firaun dan perbuatannya serta selamatkanlah aku daripada kaum yang zalim.

Permohonan Asiah diperkenankan oleh Allah, lalu Allah perintahkan pada malaikat: Sesungguhnya hambaKu memohon padaKu dan Aku perkenankan permohonannya. Maka perlihatkanlah padanya gambarannya kerana suaminya yang di dunia akan Aku ganti dengan suami yang lebih baik di dalam syurga, istananya yang ada di dunia akan Aku ganti dengan istana yang lebih baik di dalam syurga.

Maka malaikat pun menunjukkan gambaran keindahan syurga sebagaimana permohonan Asiah. Pada ketika itu Asiah tersenyum seolah-olah ia mencabar kematiannya. Asiah menghadapi kematian tidak dalam keadaan bersedih, juga tidak menangis malah tersenyum.

Hadapi dengan ketegaran dan keimanan untuk mengalahkan para celeng, Iman yang kuat tidak akan disruduk oleh celeng.

Wallahu alam

Kamis, 19 Mei 2011

DONDONG OPO SALAK


Sebuah judul lagu anak-anak atau dolanan anak-anak jawa,mengisahkan sebuah permaianan yang sedang berlangsung antara Orang tua dengan anaknya dalam hal ini adalah Ibu, dengan penuh kasih sayang memberikan arahan sekaligus petuah dengan memasukan unsur-unsur keihlasan untuk sebuah pilihan yang nyata dan dapat terlihat.
Kadang lagu-lagu gubahan itu mungkin hanya untuk sekedar menghibur si buah hati tanpa ada unsur untuk mamaksakan kehendak kepada anak dikala suatu saat nanti buah hati ini sudah pandai memilih, pengembangan jiwa inilah kemudian memebuat anak menjadi terbiasa dengan sebuah pilihan dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang akan diterimanya.
Dondong Opo Salak, Duku Cilik-Cilik ( Mau dondong atau buah salak, buah duku kecil-kecil)
Gendong Opo Mundak, mlaku dimik-dimik ( Mau di gendong atau di atas bahu, atau jalan setapak-setapak)
Sebuah lagu dolanan anak-anak jawa, penuh unsur pembelajaran yang konkrit dalam sebuah pilihan sehingga anak tidak merasa dibohongi bahwa dondong itu halus luarnya, bijinya kasar berserabut, dan salak kasar luarnya halus buahnya dan halus pula bijinya, sedangkan duku memang kecil-kecil.
Lagu ini memang hanya sebatas penghiburan tapi sarat makna ketika anak-anak kecil di jawa waktu itu terbiasa mendengarkan kiasan memilih yang jelas tanpa pembohongan, tanpa manipulasi, tanpa distorsi kelak dia ketika dewasa akan terbiasa memilih sesuai dengan pilihannya. Sebetulnya harapan itu adalah ketika anak-anak kampung menjelang dewasa, menjadi pemimpin, menjadi birokrat, menjadi eksekutif, legeslatif tidak ada gontok-gontokan kalau hanya untuk memilih Ketua PSSI, karena terbiasa memilih dengan jelas DONDONG opo SALAK, akan tetapi perlu diingat juga bahwa ternyata lagu dondong opo salak ini ada saingannya untuk kalangan anak-anak.
Mari sekedar untuk berbagi saja tidak ada maksud untuk underestimate terhadap penciptnya :
Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau kuning kelabu, merah muda dan biru,
Meletus balon hijau daarrr, h a t i ku sangat kacau…
Balonku tinggal empat kupegang erat-erat.

Nah nampaknya lagu yang biasa kita dengar tapi ingatlah ketika lagu ini didendangkan kepada anak-anak kecil yang baru belajar di TK, TK, terus menerus, sementara otak anak-anak kita mudah sekali mengingat dan akan terngiang terus ( karena belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu, dan belajar diwaktu besar/dewasa bagai mengukir di atas air) secara psikologis anak akan terbiasa dengan hatiku sangat kacau.. bagaimana jadinya anak-anak kita sejak kecil ditanamkan hati ku sangat kacau….
Sehingga akhirnya ketika dewasa anak-anak ini tidak gentleman menghadapi segala rintangan, atau sulit untuk memilih sebuah pilihan takut resiko…. Akan kacau nanti begitulah kira-kira..
Maka mudah-mudahan kita tidak termasuk dari produk anak-anak yang dinyanyikan laku balonku tadi, mudah-mudahan kita-kita adalah produk dondong opo salak, jelas, tidak maniulatif, real, tidak ada paksaan.
Demikian juga harapanya adalah pemilihan ketua PSSi itu juga adalah seharusnya anak-anak yang dulu menyanyikan lagu dondong opo salak, tapi kenyataanya adalah malah lagu balonku ada lima, karena tidak selesai-selesai dari dahulu…
Kalau persepakbolaan kita tidak ingin terus menerus tawuran, yang bisa dan mampu mengamankan adalah pihak militer, sudah terbukti kan sejak perang kemerdekaan Indonesia akan aman jika dipimppin oleh pemimpin dari kalangan militer, dan sekedar mengingatkan di tubuh militer jarang toh terdengar korupsi…. Maka sekedar berpendapat PSSI mestinya dipimpin oleh Militer, sekaligus jika bertandang ke Negara lain wah mantapkan ketua PSSInya Militer aman para pemainnya…
Nah maka jika persepak bolaan kita ingin menjadi persepakbolaan professional, profit oriented (bisnis) maju mempunyai nilai jual tinggi, maka pilihlah wakilnya adalah orang pengusaha/pebisnis.
Maksud saya bukan menggurui, tapi jika para pengambil keputusan didalam memilih ketua PSSI itu adalah anak-anak yang dulu bernyanyi DONDONG OPO SALAK, maka mudah dengan terbiasa pilihan yang real, fururistik… dan sebaliknya jika yang didendangkan adalah BALONKU ADA LIMA ya, monggo silahkan di tafsirkan sendiri..
Karena menuntut ilmu berdasarkan hadist adalah : DARI BUAIAN SAMPAI LIANG LAHAT, maka usaha untuk mengkerdilkan anak-anak kita dengan pemikiran-pemikiran nylenehpun juga dari pertama bayi lahir sampai mati…
Kecil lagunya BALONKU ADA LIMA
Sudah besar/dewasa lagunya Ditinggal kekasih..
Tua lagunya : Bangun lagi tidur lagi, bangunnnn tidur lagi ( kapan ibadahnya)
Akhirnya bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki hati yang tidak legowo, muspro (bahasa cilacap), sia-sia dan tidak berprestasi dalam segala medan, bahkan sebenarnya usaha untuk mengkerdilkan bangsa ini dilakukan secara sistematis…
Akan kah kita sadar tentang hal ini Saudaraku.
DONDONG OPO SALAK sebuah lantunan lagu buah karya pujangga jawa dalam rangka membangun karakter manusia dimulai sejak dini untuk selalu berbicara sesuai realita dilapangan dengan tidak menambah ataupun mengurangi sebuah informasi, demi untuk keberhasilan bersama bukan untuk kepentingan individu atau sekelompok tertentu sampai pada tingkatan HARGA DIRI BANGSA.
Wallahu ‘Alam

Selasa, 10 Mei 2011

BlackBerry 9800 Torch Unlocked Phone with 5 MP Camera, Full QWERTY Keyboard, 4 GB Interhttp://www.amazon.com/BlackBerry-9800-Unlocked-Keyboard-Internal/dp/B004C049JCnal Storage, and Slider Card Slot Up to 32GB - International Version with No Wahttp://www.amazon.com/BlackBerry-9800-Unlocked-Keyboard-Internal/dp/B004C049JCBlackBerry 9800 Torch Unlocked Phone with 5 MP Camera, Full QWERTY Keyboard, 4 GB Internal Storage, and Slider Card Slot Up to 32GB - International Version with No Warranty (Black)rranty (Black)
by BlackBerry BlackBerry 9800 Torch Unlocked Phone with 5 MP Camera, Full QWERTY Keyboard, 4 GB Internal Storage, and Slider Card Slot Up to 32GB - International Version with No Warranty (Black)

Jumat, 06 Mei 2011

ORA UDAN WIS LUNYU ORA DANDAN WIS AYU

Ini adalah sebait pari’an dalam kaedah kebudayaan Jawa, pari’an ini sudah hilang didengar atau bahkan hampir punah di telah oleh istilah-istilah moderniasasi yang terkadang malah tidak ada makna yang tersirat atau cenderung pada hampa tanpa makna.
Di masa perjuangan arek-arek Suroboyo mempertahankan Indonesia siapa yang tidak kenal dengan pari’an :
Pagupon Umahe Dara…
Tinimbang Nippon aluwung Sara’
Pari’an ini popular dalam rangka merebut kembali Indonesia dari pada kembali lagi pada Jepun, ternyata ampuh untuk membakar para penonton ludruk waktu itu untuk memberikan pesan-pesan secara tersirat akan arti sebuah kemerdekaan bebas dari kungkukangan penjajah dan menentukan nasib sendiri…
Tidak ada ketersinggungan bahkan samar menyindir orang tertentu, tapi ampuh membunuh lawan, pari’an-pari’an seperti tersebut di atas pada era delapan puluhan masih nyaring dan menjadi mainan anak-anak di sebagian besar tatar jawa, tidak ada kegaduhan yang terjadi bahkan hiburan sarat makna membangun karakter bangsa Indonesia samapai membangun karakter diplomasi kita dengan julukan Bebas Aktif ( bingung kan… sekedar analisa Bebas Aktif politik Luar Negeri kita tidak terlepas dari kultur Jawa silahkan dicerna sendiri, dan ditafsirkan).
Maka konteks pari’an di jawa, berbalas pantun di tatar Melayu Riau (dengan Gurindam Dua Belasnya) adalah kesepadannya dalam berinteraksi masyarakat dengan maksud tidak untuk saling menyinggung dan tidak untuk menyakiti atau sakit hati, tapi membangun dengan lemah lembut melalui berbalas pantun atau Pari’an, lebih mengena.
Tengoklah akhir-akhir ini :
Media masa televis, koran, radio, berita-berita online, internet, masih adakah liputan khas gaya tahun 1945? Atau gaya Indonesia? Atau gaya pari’an ludrug dan gaya pantun ? Semua adalah plagiat Media Luar Negari…
Ketika ada seseroang pablik figur yang salah, padahal belum terbukti bahwa dia salah, belum masuk delik bersalah, bukti-bukti belum dikumpulkan.. bagaimana sikap media kita ?
Babat habis dengan alas an keterbukaan, menghardik, mencaci dimaki, inilah itulah, seolah-olah dia TIDAK PERNAH BERBUAT SALAH,
Media ini adalah media keturunannya Abdullah Bin Saba bin Salul, dia hidup dimasa Rasulullah dan dimasa Khulafaur Rasyidin, dia lah yang membuat pecahnya Islam jadi Syiah Sunni, dial ah yang membuat saling bunuh pasukan Aisyah Ra. dan Pasukan Ali Ra…
Para pengikut ABdulallah bin Salul ini buannyaaaaakkkk.

“Kejelekan yang diorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak diorganisir,” kata Khalifah Ali Bin Abi Thalib.

Media seperti itu adalah bukan karakter Indonesia. Yang halus andap asor, guyup rukun, semedulur,
BECIK KETITIK OLO KETORO, Nah lo… maka wajar pari’an pun ada masa-masanya…
Karne menggugah hati yang mendengarkan, untuk menyentuh ruh manusia, untuk menyentil manusia yang suka usil, untuk memperingatkan manusia yang makin lupa ingatan..

Nah..
Rawe-rawe rantas malang-malang putung…
Penerapannya sangat berbeda jika dilihat konteks sekarang, ketika jaman kemerdekaan populerlah itu untuk memberikan semangat…

Tapi di jaman yang tentram begini, tidak bisa diterapkan
contoh :
rawe rawe rantas malang-malang putung kita pertahankan rumah dinas ini sampai kapanpun… ya kagak bisa lha itu bukan rumah kita …
Rawe-rawe rantas malang-malang putung kita duduki Bandara Sukarno Hatta karena ini tanah emak gue dulu… ya kagak bisa….
Rawe-rawe rantas malang-malang putung,,,, kita bangun rumah di sekitar monas, ini tanah buyut gue dulu… ya kagak iso..

Maka:
Ura Udan wis Lunyu, ORa dandan Wis ayu…
adalah sebuah rayuan maha dahsyat kepada lawan jenis karena tidak mampu membelikan alat kosmetik….!!!!!!

Bukan begitu Saudara…
Tapi bolehlah anda kirimkan SMS ke Istri…. Apa komentar dia… kalau positif berarti rayuan anda manjur, kalau negative, berarti alat kosmetik sudah habis….

Mari kita ambil Ibrah/pelajaran dari Firman Allah SWT:
Yaa bunayaa la tusriq billah : wahai anakku janganlah engkau menyekutukan TuhanMu..
Wamurbilma’ruf : berbuat baiklah, wayan hauna anil fa’sa I wal mungkar : jauhilah perbuatan keji dan mungkar… Indah bukan, tida ada olok-olok disini, tidak ada caci maki disini, yang ada adalah kelembutan, kehalusan, tanpa ada paksaan.

Maka Konteks :
Ora Udan WIs Lunyu, Ora dandan Wis Ayu : adalah kelemah lembutan dalam membina pasangan guna mencapai mawadah wa rahmah… disamping juga ngirit untuk tidak boros membelikan alat-alat kosmetik yang berhamburan tanpa dapat dipertanggung jawabkan bahan yang di pakai halal atau haram.
Wallau alam.

Rabu, 04 Mei 2011

JAMAN EDAN

oleh Waluyo Kebumen pada 30 April 2009 jam 17:13 dan 01 Mei 2009 jam 16:57
 
Ki Ronggo Warsito 
     (sebenarnaya beliau adalah seoarang Kyai, Ustadz) menuliskan sebuah pelajaran dalam manuskripnya " Amenangi jaman edan, yen ora edan ora keduman,....yen amenangi jaman niro...sing eling lan waspodo " kira-kira begitulah Rongo Warsito seorang Kyai di Jamannya telah membuat sebuah prediksi di masa yang akan datang. 
     Bahwa pada suatu saat akan ada jaman yang EDAN suatu keadaan diamana rasa unggah ungguh sopan santun, toleransi, mencari harta , mencari kerja, mencari makan, sekolah sudah tidak mengindahkan aturan-aturan dari langit. 
Semua dihalalkan asal mencapai apa yang diinginkan. Memang hebat pemahaman Tauhid dari Kyai Ronggo Warsito ini  disatu sisi dia menggambarkan sebuah keadaan yang negatif dan disisi lain beliau memberikan penawarnya ' Amenangi jamannira sing eling lan waspodo..." . 
 
     Amenangi jamaniro .. sing eling lan waspodo, sebuah kata kunci dalam mengarungi hidup 
dari Ki Ronggowarsito setelah memehami begitu dalam tentang makna Tauhidullah. 
Benar adanya... apa yang di unggkapkan Kyai Ronggo tadi.. bahwa landasan "sing ELING, lan WASPODO'" adalah Tuhan Alam semestata ini Yaitu : Allah SWT. 
Maka Makna tersebut adalah tidak terlepas dari La illaha illallah= pengakuan bahwa Allah SWT sebagai Tuhan, Muhammadarrasulullah = pengakuan Muhammad adalah Rasulullah (Penyampai risalah langit). 
     Eling terhadap sang pencipta, dan Waspodo terhadap rambu-rambu-Nya. La ma'buda Illallah= tidak ada yang harus disembah kecuali Allah Swt. Tidak ada yang harus di Illah (ditakuti, dicintai, diharapkan, dimintai pertolongan) kecuali Allah Swt.
Eling terhadap sang pencipta dan
Waspodo terhadap rambu-rambuNya
hakekatnya adalah.....ya'buduun=Menyembah-Nya.

   Sekarang sudah ada di depan mata jaman edan ini... sudah siapkah kita Eling dan Wapodo...
Ki Ronggo telah menerjemahkan hakekat La ila Illallah ......dalam manuskrip Jawa. 
Wallahu 'alam.

Selasa, 03 Mei 2011

Cita-cita

Gantungkan cita citamu setinggi langit..

Konon langit sebagai ukuran untuk meraih sebuah cita yang setinggi-tingginya adalah gambaran bahwa kita tidak bisa menentukan tentang "hasil"..
Setinggi langit adalah gambaran bahwa ber-anganlah tapi anganmu itu tidak ada kepastian..
Maka gantungkan setinggi langit padanannya adalah berserah diri padaNya atas sebuah angan atau cita..
Keliatannya indah dipadu dalam sebaris kalimat makna akan sebuah cita-cita walau pada akhirnya lebih banyak tidak tercapai...
Kekuasaan Allah SWT adalah dominan untuk memberikan kepada manusia, akan sebuah cita yang diharapan..
Jika sudah seperti ini maka cita dan angan akan terhenti pada seberapa dekat kita pada Nya.
mari tengok :
Al Qur'an Surat : AL Ankabut ayat : 61 :
....wa la in sa'altahum mankhalaqas-samawati wal ard.... Siapakah yang menciptakan langit dan bumi... layaquulunallah.. mereka akan menjawab ALLOH...

Gantungkan cita-citamu setinggi langit..
Tuh kan jelas...
Yang menciptakan langit adalah ALLOH SWT

Kemudian kalau langit sudah tidak ada... berterbangan.. gunung-gunung dihancurkan...bumi digoncangkan kemana kita bisa mencari gantungan? (jemuran kali...)
Hayoo...
Maka langit adalah sebuah gambaran akan sebuah angan yang belum jelas hasilnya...
Berbicara masalah hasil ini ada macam-macam.... bisa kedudukan tinggi, bisa jadi presiden, bisa jadi tukang sapu, bisa jadi tukang las, bisa jadi tukang patri (sudah tidak ada kali sekarang), bisa juga jadi Kyai,...
Semua itu adalah rejeki... nah ini dia kalau sudah berbicara masalah rejeki bolehlah kita tengok..
Surat Al Ankabut ayat 62 :
Allahu yabsutur-rizqa limayyasya'u min ibadihi.. =Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. wa yaqdiru lahu...= dan Dia (pula) yang membatasi baginya...
Nah looo..
Mau jungkir balik, kaki jadi tangan, tangan jadi kaki, membanting tulang, sampai tulang sudah tidak ada yang dibanting... wis di batesi...he he serius amat.
Maka kalau ada orang bilang... "eh anak itu kan rezeki" ya betul anak itu rezeki.
Tapi kalau hamil duluan sebelum nikah... ????? jangan bikin persepsi tentang rezeki dan anak.
Soalnya nanti akan ditanya kamu dapat rezeki (anak) caranya dengan ngapain... hayooo, anak bayi itu tidak salah... cara untuk mendapatkan rezeki (anak) akan ditanya sampai ubun-ubun lho...
Nah jika ini sudah menggejala dikalangan masyarakat Indonesia yang agamis ini... negara akan rusak(kayak politisi aja)... hamil diluar nikah nggak papa.. itu kan rezeki (nauzubillahi mindzalik )
Bagaimana cara Islam menyelesaikan ini .... 
biarkan si Ibu melahirkan dulu, baru cek DNA siapa bapaknya...
Berani coba...( maksudnya berani coba lahir dulu baru cek DNA=entar salah persepsi lagi)

Gantungkan cita-cita setinggi langit adalah sarat makna tentang  habluminallah, bahwa kita tidak bisa menentukan sendiri akan nasib kita, akan rezeki kita, akan kedudukan kita, akan harta kita, Allah sudah takar dangan timbangan yang jelas pada setiap manusia, tinggal bagaimana kita bersyukur atas takaran tersebut ...

GANTUNGKAN CITA-CITA SETINGGI LANGIT.... wallahu 'alam.

Senin, 02 Mei 2011

Produk unggulan


Berbicara produk unggulan dalam berjualan tidak terlepas dari Marketing Mix 4P yatiu :
  • Product
  • Price
  • Place (distribution)
  • Promotion
The term "marketing mix" became popularized after Neil H. Borden published his 1964 article, The Concept of the Marketing Mix. Borden began using the term in his teaching in the late 1940's after James Culliton had described the marketing manager as a "mixer of ingredients.
Begiluah kira-kira awal mulanya muncul istilah marketing mix sebelum Mc. Potler mempublikasikan dalam buku-bukunya. Saya tidak akan membahas secara detail tentang marketing  tapi ada baiknya kita merenungkan tentang konsep berjualan ini.
Produk unggulan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari marketing  untuk menguasai pasar domestik maupun internasional, orang akan lebih mudah mengenal Dagadu sebagai merek lokal kaos dari Yogyakarta, pangsa pasarnya adalah anak muda dengan humor2 centilnya sehingga terpatri di lubuk anak2 muda kalau melancong ke Yogya belia dagadu, atau bapkpia patok, atau joger di bali, atau dodol garut, atau c59 Bandung, atau getuk goreng sokaraja, atau mendoan cilacap, atau coto makassar, atau nasi lemak Riau, tahu gejrot cirebon, semuanya adalah produk unggulan. walaupun ada macam2 kaos, ada macam-macam dodol tapi yang terkenal dodol Garus, ada macam2 getuk goreng tapi yang terkenal getuk goreng sokaraja, wah lapar nih...
Inilah yang membuat Hermawan Kartajaya terkenal dengan Mark Plusnya khusus menangani konsultasi marketing bahkan sampai terkenal keluar negeri, karena produk unggulannya bernama "Mark Plus".
Sekedar mengingatkan di tahun70-an merk motor honda membanjiri Indonesia, sehingga setiap orang yang memakai motor pasti disebut pakai honda ya.. padahal dia pakai yamaha, suzuki, kawasaki., dukati, bajay, dll

Sesungguhnya Produk Unggulan ini juga bisa ditempatkan pada diri kita sebagai Insan kepada sang Khaliq..
hanya dalam dunia bisnis  istilahnya adalah Produk tapi  kita sebagai insan  Amalan unggulan...
Tengoklah kemari ...
Bilal bin Rabbah terompahnya terdengar di syurga amalan unggulannya adalah TERJAGA Wudhunya....
Abu Bakar Assidiq Khalifah pertama, amalan unggulannya adalah Menginfakan seluruh hartanya dijalan Islam..
Musab bin Umair amalan unggulannya adalah hijrah meninggalkan kemewahan dunia ...
Kira-kira...
Amalan unggulan apakah yang telah kita lakukan untuk menghadapNya kelak?
Amalan unggulan yang seperti apa untuk mendapatkan syurgaNya?

Karena proyeksi kita kedepan tergantung amal kita sekarang...
Sudah seberapa banyak amalan-amalan yang telah kita timbun sebagai timbangan pemberat ke Syurga?
Hari ini dan yang akan datang siapkah kita ditanya tentang umur kita untuk apa kita gunakan?
Tentang harta dari mana dan untuk apa kita gunakan?

Maka mari kita siapkan amalan unggulan, untuk menarik perhatian pembeli kita yaitu Allah Swt.
Sementara barang yang kita jual adalah dari Allah Swt, dan yang akan membeli adalah Allah Swt.


Musab bin Umair, Billal bin Rabbah, Ammar bin Yasir, Jafar bin Abi Tholib, adalah generasi sahabat yang masuk syurga tanpa hambatan... wallahu alam.


Sabtu, 30 April 2011

Persahabatan

Sebuah perhelatan panjang perjalanan hidup manusia tidak luput dari pergaulan dalam berinteraksi dengan masyarakat dimana kita berada.
Maka sebuah persahabatan dapat dimungkinkan selalu terjadi bahkan selalu terbentuk manakala kita bersama-sama dari posisi yang dahulunya serba kekurangan menjadi serba berlebih dalam mendapatkan fasilitas dari Allah SWT.
Makan bersama dengan lauk seadanya sampai pada hari ini bahwa mau lauk apapun bisa..
Bertemu bersama, dari kolong rumah panggung dingin menyengat, tanpa keramik, tanpa alas, berhimpit-himpitan sampai pertemuan dari hotel-ke hotel sekarang telah bisa dilakukan..
Masak bersama, ikan asin, labu siem, daun kelor, kecipir, pucuk daun labu, sambal cobe' cobe' enak nian kita makan, sampai pada hari ini masak apapun bisa...
Berkendara bersama roda dua, dari malam sampai pagi, motor di titipkan pada pohon cemara dingin2 karena untuk menuju tempat pertemuan tidak bisa dilewati motor, jalan kakipun okelah padahal lagi shaum Ramadhan sampai pulalah ditempat safari Ramadhan.. sekarang sudah tidak kehujanan lagi untuk bertemu, sudah tidak kepanasan lagi untuk bertemu... sudah lancar tanpa hambatan... alhamdulillah.
Inilah sebuah persahabatan dikala susah dan senang, dikala kita masih tidur dikolong rumah panggung maupun dihotel-hotel, dikala roda dua ataupun roda empat, atau tanpa roda (pesawat: ada juga rodanya ya..), dikala sudah mepunyai penghasilan tetap ataupun waktu dulu belum ada penghasilan tetap.. semua berjalan dengan lancar-lancar aja...
Apakah jadinya jika semua fasilitas ini Allah cabut...
Apakah jadinya jika semua kemudahan sekarang ini Allah minta..
Apakah jadinya jika gemerlapan kenikmatan sekarang ini Allah minta dengan paksa...
Istiqamahkah kita.... Tsiqahkah kita.... atau sebaliknya kita kufur... kabur... bahkan tambah ngelantur..?
Kawan..
Indahnya persahaban ukuranya bukan kenikmatan dunia..
Indahnya persahabatan ukuranya bukan mewahnya dunia..
Indahnya persahabatan ukuranya bukan kelengkapan materi..
Mari kita tengok...
Bilal bin Rabbah ( seorah budak etiopia, hitam legam, hanya menjadi muazin) tapi..
Terompahnya beliau sudah terdengar di Syurga...
Bagaimana keistiqmahan beliau ketika disiksa oleh pembesar-pembesar Quraish? ditindih batu besarrrr, batu tersebut karena terlalu besar tinggal kepalanya saja yang terlihat.... disuruh kafir untuk mengucapkan latta, uza, mallatta.(sesembahan Quraish) ... Bilal tidak bergeming hanya menjawab Ahad, Ahad, Ahad...
Bilal mampu untuk istiqamah dalam kondisi kekurangan...
Ingatlah wahai Saudaraku... bahwa keistiqamahan beliua inilah kemudian terbawa sampai beliau menjadi pembesar...  kita tidak sangka sekaliber Bilal hitam, mantan budak, pada episode terakhir : Beliau menjadi seorang Gubernur di salah satu jazirah arab.... amazing...
Tidak luntur ketika susah.. dan terus bekerja untuk kaumnya
Tidak takabur ketika makmur... dan terus bekerja untuk amanah yang diterimnya
Sirah Bilal inilah yang saharusnya tetap terpatri dalam melanggengkan sebuah persahabatan...

Akankah kita bisa....
Lainsyakartum la azidanakum,,, walainkafartum inna 'adzabi lasyadidd"
Ayat ini tidak pandang bulu, apakah dia rakyat jelata, pembesar, anggota dewan, ketua partai, kepala kantor, presiden, menteri, raja, keturunan raja.... lubas semua, mari kita banyak bersyukur dan terus tetap berkarya...
Walaupun dalam kondisi kekurangan..
Bahkan harus lebih berprestasi jika memiliki fasilitas.... wallahu alam.

Kamis, 28 April 2011

Nglurug tanpo bolo menang tanpo ngalahake

oleh Waluyo Kebumen pada 28 April 2009 jam 14:46
Kata ini terngiang di telinga ketika proses menuju rantau telah kumulai yang dijelaskan dalam bahasa jawa Cilacap (Banyumasan) oleh Orang tuaku =Jakarta-Bandung-Palopo(Sulsel)-Tana Toraja(Sulsel)-Jakarta-Bogor-Batam
Keliatannya mudah untuk di hafal ternyata mengandung makna yang luar biasa dalam, kurang lebih (20) tahun dari 1989 selepas SMU sampai sekarang dan selama itu pulalah kami sekeluarga mengisi gelas-gelas kehidupan dengan air-air perantauan = tatar sunda, bumi sawerigading, bumi lakipada, dan kota hujan sekarang Riau Pulau Penyenyat (Raja Ali Haji-Batam)... ya gelas yang kami isi inilah nantinya mudah-mudahan akan menyambung arti dari nglurug tanpo bolo menang tanpo ngalahe. 
Maka yakinlah kami akan apa yang telah difirmankan-Nya " Yaaayyuhalladzina aamanuu latattabi'u khuthuwatisysyaithon, wamayyatabi' khuwhuwatisysyaithon ...(An-Nur: 21). Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka setan menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar" kalau saya boleh ber analog( saya bukan mufasirin) untuk menang tanpo ngalahake adalah latattabi'u khuthuwatisysyaithon, .....benar apa yang dinasehatkan Ortu walau pemahaman masih dalam tataran kejawen....wallau 'alam 

(Batam, 28 April 2011) copy ulang

Nglilir

oleh Waluyo Kebumen pada 19 Mei 2009 jam 15:09
Tembang Ilir-ilir
Ilir-ilir ?
Lagu dolanan anak-anak Jawa buah karya Kanjeng Sunan Kalijaga yang tidak asing lagi di telinga. Syair yang indah dengan diiringi dengan suara gamelan Kyai Kanjeng sungguh sangat merasuk di hati. Syahdu dan mak cles apalagi setelah dilanjutkan dengan tembang shalawat.
Ilir-ilr tidak hanya sekedar tembang yang dinyanyikan oleh anak-anak dengan lantang dan dalam suasana riang. Terkandung di dalamnya nilai-nilai yang dalam dan indah.
Apa makna ilir-ilir :

Berikut ini adalah penjabaran dari makna yang terkandung dari Tembang Ilir-ilir itu. Baik berupa makna harfiah/terjemahannya dalam bahasa Indonesia (BI), atau makna sesungguhnya (MS) yang terkandung di dalamnya.
Ilir-ilir
Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
(BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi
(MS) Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.
Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
(BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
(MS) Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.
Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
(BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu
(MS) Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu.
Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
(BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu
(MS) Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara / saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan
lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.
Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
(BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.
Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
(BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
(MS) Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut ‘paseban’ yaitu tempat menghadap raja. Disini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.
Mumpung gedhe rembulane, mumpun jembar kalangane
(BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
(MS) Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.
Ya suraka, surak hiya
(BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
(MS) Disaatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragama-nya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu, yang sampai saat ini pun masih tetap terasa relevansinya. Semoga petuah dari salah seorang waliyullah kenamaan ini membuat kita semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah. Wallahu alam.

Besok kita "sluku-sluku Bathok"

Masa lalu

oleh Waluyo Kebumen pada 27 April 2009 jam 15:05
Ya, siapa yang tak pernah mengalami masa lalu, suatu keadaan dimana segala peristiwa telah dilalui senang, susah, bahagia, sedih semuanya saling mengisi kehidupan ini. Tentunya bagai sebuah cangkir besar kita menerima fragen kehidupan dalam kurun waktu yang cukup lama sampai kita dewasa. Siapa yang mampu dan bisa mengisi cangkir dengan air yang bersih maka nampak bening dan cerah dipandang mata . Maka masa lalu adalah sebuah catatan tersendiri, patutlah kita berkaca padanya untuk bekal melanglang buana..... YESTERDAY IS HISTORY, TOMORROW MYSTERIOUS, BUT TODAY IS BLESSING (Kunfu Panda

KEMBALI MENENGADAH


oleh Waluyo Kebumen pada 04 September 2009 jam 7:54
Bahwa proses menengadah adalah sebuah kebiasaan yang tak pernah henti kita panjatkan, apalagi Ramadhan adalah bulan suci yang terbaik untuk kita bisa bercerita, merajuk, mengadu, meminta, memohon , kepada sang Khaliq... dengan menengadah.

Begitu juga di Jumat yang mulia Allah pun memberikan waktu-waktu mustajab yaitu bada asar sampai menjelang maghrib apalagi dilakukan di bulan Ramadhan, subhanllah wal hamduliila walaillahaillallahu wallahu akbar....
sebait dzikir ini sebagai penghantar ku menengadah ke pada Mu Ya Rabb... atas keselamatan yang telah engkau karuniakan, kepada ku, Istri dan anak-anak yang teleh engkau amanahkan kepada kami...

atas keselamatan keluarga ku di cilacap, kebumen...dan pantai selatan lainya,
ya ramadhan inilah kami merajuk atas lindungan Mu Ya Rabbi...

Gempa yang kemarin dan cobaan-cobaan yang akan datang mohon Ya Rabbi lindungilah kami...
Perkuatlah Keimanan kami.....
Perteguhlah aqidah ini...
Pancangkanlah ruh imani...
Tegakkanlah nuraani kami...
di jalan Mu , yaitu jalan orang-orang yang engkau ridhoi...

Amin.... ya rabbal alaminnnn..

Senin, 25 April 2011

Ukiran

Mengukir itu pekerjaan seniman, berdasarkan imajinasinya dia bisa menuangkan dalam bentuk abstrak atau bahkan nyata seperti daya imajinasi pengukir.
Ukiran itu juga terbentuk dari kerja keras, memeras keringat, memutar otak, bahkan sambil mengerutkan jidat untuk menghasilkan produk yang berkualitas dalam karya ukiran itu.
Butuh waktu cukup lama untuk menghasilkan karya monumental, berhari-hari bahkan sampai tahunan untuk menyelesaikan karya tersebut.
Nah anakku Dzikrillah...
Hari ini engkau sedang mengukir sejarah panjang selama belajar 3 Tahun di Islamic Boarding  School Al Kahfi..
Ujian Nasional untuk melihat hasil ukiran selama 3 tahun lalu...
Tuhan tidak akan membiarkanmu berkarya dalam setiap usaha yang engkau lakukan
Walau sudah terbiasa engkau membuat ukiran-ukiran dimasa-masa SD dulu,
Ukiran di SD Negeri 80 Percontohan Lalebata, Palopo... belum lulus SD Bapak tugas ke Jakarta..
Ukiran sempat terhenti karena mencari sekolah SD, itu ternyata tidaklah mudah, apalagi pindah dari Propinsi ke Propinsi lain...
Akhirnya selama 3 bulan belum juga mengukir, belum dapat sekolah anakku..
Alhamdulillah kau bisa mengukir kembali setelah kita tinggal di Kabupaten Bogor..
Dan kau berhasil dengan nilai sempurnya menembus Islamic Boarding School AL Kahfi.. tidak semua anak bisa masuk, karena disamping nilai Ujian Nasional SD juga tes dilakukan kembali..
Sekarang sementara engkau mengukir kembali di Al Kahfi, Bapak pindah lagi ke Batam...
Dan Bapak yakin atas ijinNya kau bisa berhasil seperti ukiran-ukiranmu di Palopo, Bogor dan Insya Allah AL Kahfi..
Teringat masa ketika Ibumu akan melahirkan, di Bandung tepatnya Cikoneng, Bojongsoang....
Bapak seminggu lagi akan ujian Tesis kamu lahir nak.. alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar..
maka hanya berdoa saja ketika Bapak mempertahankan tesis di STIA LAN RI Bandung...
Sehingga namamu cukup singkat berbeda dengan nama kakak-kakamu Muhammad Dzikrillah..
Ya harapan yang begitu menggembirakan dengan nama itu, karena mengingat Allah Swt semua akan berjalan dengan lancar...Ala bizikrillahi tathmainul qulub.
Hari ini dimana engkau sedang mengukir kembali selama tiga tahun lalu, Bapak pun tidak akan berubah bahwa Dzikir inilah yang bisa menyatukan hati-hati kita, dzikir ini yang bisa memadukan kita..
Dzikir ini yang bisa menundukan kita pada Nya.. terhadap hasil dari kerja-kerja kita dalam mengukir.
Ya hasil ukiran mu adalah terbaik dari Allah walau mungkin tidak maksimal...
Yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan terbaik untukmu sama ketika kau ukir di SD dulu..
Sabar dalam mengukir dan menanti hasil ukiran adalah cara terbaik sebagai hambaNYa bukti bahwa kita tunduk pada aturan dan ketetapannya yang sudah di catat dalam Lauhul Mahfudz 500 tahun sebelum bumi ini ada..
Termasuk hasil ukiran-ukiran yang sedang kau buat sudah adah ketetapan..
Tapi kita harus tetap berusaha dengan sebaik-baiknya
Karena kita wajib berusaha sedangkan hasil dari usaha kita serahkan pada NYa..

Insya Allah kau berhasil dengan baik Nak, semoga berjalan lancar...
Ukiran mu adalah karya terbaikmu sekarang dan akan datang...

Amin ya Rabbal Alamiin..

Batam, 25 April 2010

Rabu, 20 April 2011

Hening

Serasa tak ada suara terdengar di telingga..
Serasa tak ada cerita ditelinga..
Serasa hampa udara menyeruak ke angkasa..
Kadang kita tidak merasa bahwa didalam hening, pilu kita bisa mengadu
Bahwa di dalam keheningan terdapat sukma yang bisa bicara..
Terdapat ruh yang bisa mengeluh tunduk dan juga patuh..
Sampai titik jenuh hening bisa berkuasa, membentuk suasana tanpa kata, tapi panjang makna.
Setahap demi setahap hening hinggap sampai ke ujung jagad tanda kiamat kan merapat
Semua berkhidmat
Dengan hening kita bisa berpaling dari perbuatan jahat
Semua berharap
Dengan hening kita bisa melangkah dengan mantap, tanpa paksa ringan merayap
Wahai Allah sang pemilik hening
Gembirakanlah kami atas rahmatMu..
Gembirakanlah kami atas berkahMu..
Gembirakanlah kami atas KaruniaMu...

Walau heningmu telah tercabik oleh bunyi mesiu..
Walau heningmu telah terkoyak oleh suara serak..
Walau heningmu telah terengut oleh mbesengut 1)..
Tak ada lagi tawa bocah-bocah kecil di tepian sawah..
Tak ada lagi canda-canda ceria di ladang penuh makna..
Gemericik air galengan 2) terasa berisik
Belaian angin di daun padi terasa mati.. tanpa alur yang teratur
Gembala tak berdaya melawan angkara murka...
Petani menangis bahkan sampai mengemis untuk hidup yang kian amis
Wahai Robb pemilik hening...
Hari-hari yang lalu kita masih bisa berpadu, didalam malam yang sahdu..
Detik-detik yang lalu kita masih bisa berbisik, tuk berbagi bersama dengan asyik..
Wahai Rabku mohon kembalikan tanahku ke dalam hening yang tentram..
Rinduku bergelayut tuk berjumpa hening, gemericik air galengan, angin lembut di ufuk pagi..
Agar ku pulang dengan tenang ke Kebumen... tanah ku.. Amin


1) Cemberut dengan garang
2) Pematang sawah.

Selasa, 19 April 2011

Mustadh'afin

Bermula dari perjalanan Hijirah Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat ke Madinah, sampai pada 2 tahun sebelum Fat-hu Makkah ada sebuah peristiwa yang sangat besar dilakukan oleh Rasulullah selain beberapa pertempuran yaitu perjanjian HUDAIBIYAH, sebuah perjanjian kesepakatan yang ditorehkan Nabi sekaligus contoh  yang perlu dan harus diteladani bagi dua atau lebih kelompok, dua partai, atau dua organisasi , dua perusahaan atau siapapun ketika perlu sebuah aturan main dalam bekerja sama...
Bersama-sama berdialog, mengemukakan pendapat, mengusulkan dan pada akhirnya menyepakati untuk menandatangani MOU tersebut, dan kemudian melaksanakannya.
Sehingga tidak timbul fitnah bahwa si fulan di paksa untuk tandatangan, si fulan tidak mau teken kontrak politik, sifulan akan didepak... si fulan tidak taat, si fulan dlll...
artinya bahwa kita harus faham sebagai muslim,  Rasul pun ketika bersepakat dengan Kafir Quraish tidak memaksakan kehendak,
Bertemu langsung antara Rasullah SAW sebagai pemimpin kaum Muslimin dan Suhail bin Amr (dia menghadap Rasul)  berserta rombongan sebagai perwakilan Kafir Quraish  contoh yang jelas dan nyata telah dilakukan oleh Nabi berabad-abad yang lalu, subhanallah.
Maka ada yang tidak wajar jika ada seorang muslim taat dari sebuah  organisasi Islam besar, kemudian berstatement ini  "si fulan depak aja" "copot aja" "coret aja "  weleh-weleh sudah baca belum proses perjanjian Hudaibyah? koq kalah sama anak TK Islam Terpadu yang hafal diluar kepala sirah perjanjian Hudaibiyah, malu dunk?
Siapa yang menulis perjanjian tersebut? ternyata ada dialog yang kental antara Rasul dan Suhail, ketika Rasul mengusulkan Aus bin Khauli untuk menjadi penulis, Suhail menolak mentah-mentah dan mengusulkan Ali atau Ustman, maka Rasul pun menyetujui yang menulis adalah Ali bin Abi Tholib, amazingg kesepakatan tanpa ribut-ribut indah bukan...
Inilah isi perjanjian Hudaibiyah tersebut yang ditulis oleh Ali bin Abi Tholib:

Bismikallahumma, dengan menyebut nama-Mu, ya Allah inilah yang disepakati antara Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amr, Keduanya bersepakat untuk :
  1. Menghentikan peperangan selama sepuluh tahun, dimana semua orang aman dan masing-masing pihak menahan diri dari yang lain, dengan syarat tidak terjadi pelanggaran maupun pengkhianatan.
  2. Di antara kita ada perjanjian damai yang terpelihara
  3. Barang siapa ingin bergabung dan berpihak kepada Muhammad, boleh dilakukan. Barang siapa ingin bergabung dan berpihak kepada kaum Quraisy, itu pun boleh dilakukan
  4. Barang siapa yang datang kepada Muhammad dari kaum Quraisy tanpa seijin walinya, Muhammad wajib mengembalikannya kepada walinya itu. Barang siapayang datang kepda kaum Quraisy tidak perlu mengembalikan
  5. Muhammad harus pulang meninggalkan kami, membawa para sahabatnya pada tahun ini, dan boleh masuk ke kota kami tahun depan, diiringi para sahabatnya, lalu tinggal di sana selama tiga hari;
  6. Akan tetapi, tidak boleh masuk ke kota kami dengan membawa senjata selain senjata pelancong, yaitu pedang yang dimasukan ke dalam sarungnya..
Saksidari perjanjian ini : Abu Bakar bin  Abi Quhafah, Umar Ibn Khattab, Abdul Rahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Ustman bin Affan, Abu Ubaidah bin Jarrah, Muhammad bin Maslamah, Huwaithib bin Abdul Uzza, dan Mikraz bin Hafs.
yang bisa kita ambil? wallahu aklam.



BERSAMBUNG,

batam 11042011

Pelajaran apa lagi

Senin, 18 April 2011

Fii Maa

Dalam sebuah kegiatan pengelolaan pemerintahan atau apapun yang berkaitan dengan orang banyak organisasi, partai politik, perusahaan, LSM, ataupun organisasi keagamaan pasti ada salah seorang yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin, atau manajer dalam perusahaan.
Karena kegiatannya adalah memimpin, mangarahkan meneladani maka orang yang ditunjuk menjadi pemimpin adalah individu  yang memiliki kapabilitas, kualitas melebihi daripada yang lainnya, manajerialnya, atitutenya, dan yang lebih penting adalah pengalaman dalam mengelola konflik.
Apakah seorang pemimpin itu dipilih secara langsung ataupun dipilih sesuai dengan perwakilan anggota atau karena dia adalah anak raja, keturunan darah biru atau demokrasi tetapi dalam terminonoli kepemimpinan dia harus lebih mengayomi, menjadi teladan, sekaligus memberikan contoh terbaik bagi yang dipimpin, maka dia akan berhasil dalam mengelola kepemimpinannya itu.
Sepak terjang pemimpin seperti ini akan menjadi panutan oleh pengikutnya, susah sama dipikul, senang sama dijunjung, atau berjuang bersama baik dalam keadaan susah ataupun dalam konsisi normal, sehingga keringat yang dikucurkan ketika memimpin akan menjadi buliran-buliran nilai positif, atau buliran amal ibadah yang dapat dipertanggungjawaban dihadapan Sang Maha Berkuasa Allah SWT.
Sangat mudah untuk dilihat jika seseorang itu memimpin dengan gaya otoriter atau seorang dengan gaya demokrasi atau pemimpin dengan gaya teokrasi, liberal, atau kepemimpinan dengan gaya jawa sendiko dawuh...
Pun demikian semua pemimimpin dengan gaya apapun pastilah akan dimintakan pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt.
Maka empati adalah salah satu cara yang bisa bahkan harus dilakukan oleh seorang pemimpan jika ia ingin menjadi pemimpin yang berkah dunia akherat...
Mari kita tengok kepemimpinan Rasulullah SAW :
Ketika Perang Badar sudah diambang pertarungan nyata... beliau telah mengintruksikan kepada pasukan badar, telik sandi telah dipasang, pasukan sudah diarahkan, sumur badar sudah dikuasai.. ada satu kejelian seoarang pemimpin seperti Rasullah SAW, beliau turun langsung menjadi telik sandi untuk mencari tau keberadaan lawan, berapa jumlahnya, posisi lawan ada dimana, berapa hari lagi sampai, maka ditemani oleh sahabat Abu Bakar Assidiq beliau menerobos masuk hampir ke jantung lawan tanpa diketahui oleh musuh yaitu dengan bertanya kepada Badui qurais kira-kira dialognya seperti ini dalam terjemahan bebas :
Rasullah : " wahai badui tolang kasih tau aku, tentang keberadaan pasukan quraish...
Badui : " akau tidak akan memberi tahu sebelum engkau menjelaskan engkau siapa ?
Rasulullah : " baiak akan akan aku kasih tau jika engkau memberikan informasi terlebih dahulu" (siasah yang luar biasa/kecerdikan beliau)
Badui : " baik aku dengar dari seseoarang bahw Muhammad keluar di hari fulan, dan jika dia jujur berarti Muhammad sudah di tempat fulan (yaitu tempat dimana Rasulullah berada waktu itu) aku dengar bahwa quraish keluar pada hari fulan dan jika orang itu jujur berarti sekarang Qurais sudah berada di tempat fulan (yaitu tempat dimana pasukan Quraish watku itu berada ), sekarang kalian dari mana ..
Rasulullah menjawab : Fii Maa (kami dari air ) Rasul dan sahabat langsung meninggalkan Badui.
Badui : " Fii maa maa yang di Iraq?
Luar biasa Tauriyah yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW, dalam berempati dan dalam siasah, beliau terjun langsung padahal kondisi sudah genting menjelang pertempuran Badar.

Ini sebuah gambaran pemimpin yang empati dengan kondisi masyarakat yang dipimpinannya. sehingga kepemimpinan beliau terus berkembang sampai seluruh jazirah arab, disegani oleh Romawi dan Yunani..
Sampai pada futtuh Mekkah. wallahu alam.







Dan kalau orang yang memberitahuku jujur, berarti hari ini mereka telah sampai di tempat fulan (yaitu di tempat di mana Rasulullah SAW ketika itu berada). Dan aku mendengar bahwa Quraisy keluar pada hari fulan..

Doa

Hari ini adalah hari dimana setiap manusia memiliki arti dalam setiap langkah, sedetik, semenit atau bahkan setahun pun langkah tersebut sangat berarti bagi sebuah langkah besar yang akan datang...
Pun demikian adanya.... ketika kita mulai melangkah dengan ayunan demi ayunan langkah ini jika menginginkan berkah dari Illahi maka awalilah dengan doa kepadaNya..
Doa adalah sandaran Illahiyah bagi manusia ketika kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi di detik-detik kedepan dalam melangkah ini..
Kemanapun kita pergi, kemanapun kita melangkah kemanapun kita bergerak ada energi yang dikeluarkan, sehingga diperlukan pengembalian energi tersebu dalam waktu bersamaan...
Doa adalah menambah energi untuk menguatkan ruh kita,,, jika fisik energi tambahannya adalah makanan,,, maka ruh jiwa yang tak terlihat tambahan energinya adalah doa...
Mungkin selama ini kita mencukupkan energi kita dengan makanan empat sehat lima sempurna, kita cukupkan kelengkapan nutrisi, kelengkapan kalori, tapi sudahkah kita berusaha melengkapkan nutrisi untuk ruh kita ?? sudahkah kita menyiapkan racikan nutrisi untuk ruh kita??? berapa kali sehari/sebulan/setahun/atau nantilah jika sudah pensiun.... atau nantilah jika sudah mapan... atau nantilah jika sudah pergi haji...
Karena kita tidak mengetahui apa gerangan hidup setelah ini,  maka doa adalah sandaran kekuatan menapaki hidup...
Kalaulah peristiwa yang akan terjadi kita sudah tahu sebelumnya... kira-kira kita apakah tambah senang atau takut...???
Jawabannya sebagin orang akan merasa takut... karena takut adalah sunnatullah, maka doa sebagai sandaran untuk mengusir rasa takut jika ditimpa cobaan yang sangat berat...
Doa menguatkan kita akan kepercayaan kepada sang Khaliq...
Doa menguatkan akan ide sebuah kebaikan untuk dilaksanakan atau menguatkan akan peristiwa yang akan dilakukan, sehingga kita optimis dalam melangkah... bukankah Allah SWT telah menggariskan dalam firmanNya " Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu seandiri yang merubahnya-Innallaha yughoyiru bi qaumi wa yu ghoyyiu bi anfusihimm... (al quran)...
Oleh karena itu marilah kita awali dipagi ini dengan doa, sebagai sumber harapan untuk menguatkan angan yang akan kita rencanakan tuk menggapai kebahagiaan duni akherat ...


SELAMAT UJIAN NASIONALSMA ANAKKU , BAPAK YAKIN KAMU BISA, sebagaimana ketika kau UJian Nasional sewaktu Di AL KAHFI ISLAMIC BOARDING SCHOOL, dan ditengah jauhnya interaksi karena Bapak dan Ibumu di Sulsel, Kau berhasil... hari ini Bapak yakin kau BISA, MANJADDA WA JADDA...

BATAM, 18 April 2011

Sabtu, 16 April 2011

Perjalanan II

Mungkin sebuah angan akan menjadi kenyataan jika dibarengi dengan doa dan usaha

Kadang anganpun tidak cukup, atau doa pun tidak cukup, usahapun tidak cukup tanpa secercah keihlasan…

Apatah gerangan artinya jika insan bekerja tuk peroleh sesuatu tanpa keikhlasan?

Karena ikhlas adalah bukti penyerahan diri atas ketidak mampuan untuk menentukan kepastian sebuah angan…

Bagaimana jika seorang Khalid bin Walid beliau adalah panglima tertinggi waktu itu yang berhasil menaklukan berbagai wilayah sehingga kekuasaan Khalifah Islamiah bertambah luas tidak mau IKHLAS untuk DITURUNKAN menjadi prajurit biasa oleh Khalifah Umar Bin KHatab.. ??

Padahal beliau Khalid Bin Walid memegang pasukan inti, padahal beliau Panglima pilih tanding, keahliannya dalam strategi perang tidak ada yang menandingi, harus turun menjadi PRAJURIT BIASA..

Harus turun meninggalkan segala glamaour kebesaran panglima… meninggalkan fasilitas (dulu memang tidak seperti sekarang) meninggalkan pasukan inti yang begitu taat… meninggalkan kehormatan dunia??

Bersalahkah beliau?? tidak bersalah, beliau tidak sedikitpun melakukan kesalahan atas perintah Khalifah Umar Bin Khatab bahkan hanya prestasi-prestasi yang beliau sampaikan kepada Khalifah..

Akankah Islam rugi dengan diturunkannya Panglima Khalid Bin Walid… akankah Islam tercoreng dengan mundurnya/turunya kader inti Rasullullah menjadi rakyat biasa… Tidak sekali lagi tidak.

Yang ada adalah kehormatan, ketaatan, prestise Islam akan tetap jaya , walau beliau adalah asset Dakwah waktu itu, harus melepas jabatan tertinggi…

Contoh begitu indah tentang hakekat angan dan keikhlasan dalam beramal yang telah ditunjukan oleh Khalifah Umar sebagai pemimpin dan Khalid bin Walid sebagai bawahan walau beliau adalah Panglima Angkata Bersenjata tertinggi…

Budaya mundur inilah yang perlu dicermati bersama agar sama-sama ikhlas dalam menggapai angan, walau angan tak ada ujung tapi untuk mencapai ujung harus ada angan dengan ikhlas adalah wasilahnya..

Kapan ??? yaitu sejak kita mulai beraktifitas tuk meraih harapan dan angan…

Angan, Ikhlas sebuah paduan suara yang begitu indah mendayu di kancah hirukpikuknya dunia …

wallahu ‘alam.