Selasa, 27 Desember 2022

Belajarlah engkau pasti akan bisa

 

Belajarlah engkau pasti akan bisa, begitulah kira-kira ungkapan menarik untuk diuraikan lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan ketika kita memutuskan untuk belajar, tentunya belajar tidak dibatasi oleh ilmu dalam dunia akademis saja tetapi mencakup sesuatu yang tadinya tidak tau menjadi tau, itulah belajar. Dan lagi pula belajar juga tidak dibatasi oleh usia, baik usia anak-anak, dewasa dan menjadi orang tua jika ada sesuatu yang kita tidak tau, disitulah fungsi belajar muncul dengan sendirinya. Bagaimana tidak, ketika bayi baru lahir dan sudah dapat melihat, siapa ayahnya siapa ibunya, dia akan merekam setiap ucapan tingkah laku kita dan kemudian akan meniru apa yang kita lakukan tanpa diperintah, maka waspadalah ketika kita mempunyai anak umur dibawah lima tahun, mereka akan mudah merekam semua polah tingkah kita, sebagai wujud dari dia memulai belajar, tanpa kita sadar.

        


      Beranjaknya waktu dan senja mulai meradang, anak-anak makin dewasa dan mulailah bergaul dengan  tipe manusia yang berbeda-beda, inilah dunia dengan segala keasyikannya, siap bisa memainkan melodi maka alunan pun akan terdengar indah mendayu bahkan sampai membuat kita tertidur lupa akan tugas utama sebagai manusia, oleh sebab itu bolehlah kita mencermati sebuah pemikiran yang perlu kita pikirkan tentang tipe manusia :

1.    Tipe manusia yang ngerti, dia mengerti kalau dia mengerti, maka tunjukan aturannya agar dia sesuai aturan yang ada agar tidak menggunakan kepintaranya untuk membuat orang lain menjadi bodoh.

2.    Tipe manusia yang ngerti, tapi dia tidak mengerti kalau dia ngerti, maka ajalaklah dialog, gandeng dia, tuntun dia buka wawasannya maka dia akan ngerti bahwa dia itu ngerti.

3.   Tipe manusia yang tidak ngerti, dan dia ngerti bahwa dia tidak mengerti, ajarkan dia, berikan petunjuk jalan, berikan tatacaranya, berikan regulasinya maka dia akan mengerti dan mau melaksanakannya.

4.    Tipe manusia yang tidak mengerti, dan dia tidak ngerti kalau dia tidak mengerti, manusia seperti ini, didiklah dengan sistem pendidikan yang memadai, agar dia tau diri kalau dia tidak mengerti...




    Lalu bagaimana kalau anak-anak usia Sekolah Dasar, ajaklah bermain dengan ideku seperti ini, untuk mengajar tentang APBN pada SDI Islam Hasanka, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, scenarionya kayak apa, ini silahkan dipraktekan :

Aku punya Ide Kakak kakak... (ide ini aku sampaikan pada Kemenekeu Mengajar 7 tahun 2022)

Peralatan

1.    Satu buah kotak karton, bisa dari kotak mie intsan, dilapis kertas putih.

2.    Di tulis dikarton tersebut APBN.

3.    Potongan kertas bebas warna warni, sebesar uang kertas, sebanyak siswa yang ada.

4.    Tulis potongan kertas itu dengan nilai uang Nominal Rp. 2.000, RP. 5.000 dan Rp. 10.000.

5.    Dibalik kertas tulisan uang dituliskan, Pajak, Cukai, Jenis-Jenis Penerimaan Negara yang mudah dicerna

6.    Masing masing uang kertas itu, di tempel double tip, dibagian tulisan pajak, cukai, dll

7.    Siapkan gambar Pesawat terbang, Gambar Jembatan, Gambar Jalan, Gambar apa saja tentang pembangunan

8.    Setiap Gambar tersebut di tulis nilai uangnya misal gambar jembatan nilainya Rp. 20.000,- Gambar Jalan Rp. 30.000,- dst.

Bagaimana cara mengajarkannya :

Kakak 1 : Bercerita tentang menabung, anak anak pasti punya tabungan kan...

              Menabung untuk rencana beli apa anak anak... dst.. berimprofisasi

Kakak 2 : Memegang uang kertas yang siap dibagikan ke pada murid murid.

Kotak Bertuliskan APBN sudah di siapkan dan diletakan di depan yah.

Kakak ke 2 : sambil pegang uang kertas yang siap dibagikan bernyanyi

“bang bing bung yok kita nabung

Bang bing bung yok kita nabung

Rajin nabung lama-lama jadi untung “

Kakak Ke 2 dan ke 1 bernyannyi bersama dan mengajarkan nyanyi tersebut, ke anak anak bareng – bareng..... sampai seru boleh berkali kali secukupnya..sambil lompat lompat juga boleh kok......he he he

Kakak ke 1 : berteriak siapa yang suka nabung....jika ada murid  yang bilang  saya... Kaka ke 2 : memberikan uang kertas itu ke anak anak sampai uang kertas itu habis yah...

 

Ketika kakak ke 2 : membagikan uang kertas, nah kakak ke 1 menempel gambar jembatan, pesawat terbang, jalan dll menggunakan double tip ke dinding/Papan tulis.

Kakak 1 : setelah selesai menempel gambar.

Bercerita :

Anak anak, didepan sudah ada gambar, jembatan, pesawat, dll sebutkan, berapa harganya sebutkan satu satu...yah kak...

Untuk beli pesawat dengan harga misal 10.000, uang ditangan anak-anak cukup apa tidak.....

(Jangan lupa kardus putih beruliskan APBN tetap di depan anak anak yah...he he)

Bagaimana agar cukup untuk membeli pesawat, jembatan, gedung, jalan... ada yang bisa jawab.....( kalau ada yang bisa jawab uang yang ditangan anak tersebut diperintahkan masukan ke kotak Putih bertuliskan APBN).

Buatkan pertanyaan petanyaan analogikan dengan menabung... tadi.

Setiap yang bisa jawab masukan uangnya ke kotak APBN.

Kakak Ke 2 :

Anak anak kita butuh uang banyak untuk membeli pesawat dll, uang di kotak ini tidak cukup, untuk membelinya.

Sekarang siapa yang pegang uang ada tulisanya pajak,.......ayo masukan ke dalam kotak..

Siapa yang pegang uang yang ada tuilasannya cukai.... ayo masukan...

Sampai uang di tangan anak anak habis...

Permainan kita mulai lagi..

Kakak ke 1 :

Siapa yang bisa maju, kedepan, kemudian belanja pesawat dengan uang yang sudah terkumpul.... ayo siapa..

Jika sudah ada yang maju boleh dikasih hadiah...ha ha ha apa yah...terserah..

Anak itu disuruh ambil uang dalam kardus, dan jumlahnya sama dengan harga pesawat, jalan, jembatan,, lalu dia disuruh menempelkan pada gambar pesawat, jalan dll..

Sampai habis.... dan semua gedung, pesawat jalan terbeli semua,




Hasilnya seperti apa, dan silahkan disimpulkan anak-anak ini masuk dalam tipe manusia yang nomor berapa,, tulis di komentar yah...