Rabu, 26 Desember 2012

URIP IKU MUNG "INGER-INGER" (Catatan Akhir Tahun 2012)

               Suatu hal yang menjadi kenyataan bahwa kita adalah manusia tentunya memiliki berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan yang dimiliki atau kekurangan yang dimiliki mereka kita dan semua manusia akan membutuhkan manusia lain di dunia ini.
              Pada akhirnya karena saling ketergantungan inilah kemudian akan menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup rumit bahkan sangat susah untuk diurai dengan mudah, oleh sebab itu dengan keterbatasan yang memang menjadi sifat dasar manusia maka kita dalam mengarungi dunia ini mesti dan harus mengetahui jalan mana yang harus ditempuh, dan jalan mana yang ditunda untuk sementara waktu, tapi tetap menjadi target capaian individu.
               Sehingga dalam bahasa Cilacap/Kebumen karena saya dari daerah tersebut atau bahasa Banyumasan ada kosa kata yang sangat dalam artinya yaitu : Urip kuwe sejatine Mung "Inger-Inger" bukan menghilangkan yang lain atau menghapus yang lain atau memutuskan tali persaudaraan yang lain, tapi menunda dalam waktu tertentu untuk kemudian akan dilakasanakan pada periode berikutnya sesuai skala prioritas yang telah ditentukan.
               Kemudian menjadi sulit ketika kita dihadapkan pada skala prioritas mana yang harus didahulukan, mana yang harus ditunda dalam berhidup, ada sedikit gambaran  untuk mengurainya mari kita lihat di Twitter saya yaiatu : 

@waluyocilacap: Hidup sesungguhnya adalah 'inger-inger, geser dikit kekiri, unt memenuhi kebutuhan yg kanan,geser dikit kanan unt melengkapi yg kiri. #ehm
 Maksudnya adalah, bahwa memang betul ditengah berbagai macam kebutuhan, kesibukan dan semakin tingginya persaingan global, maka kita hanya bisa menggeser dikit sebuah kebutuhan yang tidak mendesak, dan melaksanakan dengan segera sebuah kebutuhan yang sangat mendesak, dengan tidak mengesampingkan kebutuhan yang tidak mendesak tersebut, umtuk dilaksanakan dilain waktu. Apakah hal ini mudah untuk dilaksanakan? ternyata tidak!!!!
@waluyocilacap: "Inger-Inger" itu bukan menyingkirkan yg tidak terpakai, bukan membuang, bukan menghapus, ada sebuah keseimbangan dlm tatanan tersebut #ehm
Karena tidak semudah yang terbayangkan dan dari kacamata kita dari hitung2an matematik kita, bahwa ternyata semua kebutuhan itu harus segera dilaksanakan, harus segera di realiasasikan, nah lo. 
maka kata kuncinya adalah bukan menyinkirkan yang laian, bukan membuah yang ada, bukan menhapus tali persaudaraan yang ada, tapi menghitung kembali dalam bahasa ilmiahnya cek and balance (teori) mana yang bisa didahulukan, karena dalam konteks "INGER-INGER" ini ada termaktub penyelesaian dengan Keseimbangan di sana, nah tatanan inger2 dalam wadah keseimbangan kita perlu rebut dan cari, bagaimana caranya? 
@waluyocilacap: Inger2 ini ada skala prioritas, mana harus didahulukan mana mesti ditunda,maka ada hitung2an strategis, spt akuntansi FIFO atau LIFO #ehm
Hitung-hitungan sgtrategis bagai FIFO (fist in fist our) atau LIFO (last in last oaut) dalam akuntansi, memang inger2 ini harus cermat akurat dan tepat, sesuai dengan keinginan kebutuhan masing-masing.
@waluyocilacap: "Inger-inger" dalam hidup adalah perlu adanya prioritas, sedangkan manusia tidak bisa mutlak menentukan prioritas yg paling utama #ehm
Karena kelemahan kita sebagai manusia walaupun sudah menghitung dengan "njlimet" tapi kemutlakan sebuah prioritas hidup tidak berada ditangan manusia, campur tangan Tuhanlah yang menyempurnakan prioritas hidup kita.
@waluyocilacap: Maka "inger-inger" ini akan menjadi prioritas mutlak jika sudah terdapat campurtangan Allah SWT, #ehm
@waluyocilacap: Sehingga manusia yang selalu mendekatkan diri pd Allah SWT dia akan mudah menuntukan prioritas "inger-inger" dalam mengarungi hidup #ehm
 Kesimpulannya adalah bahwa kita dalam berhidup memang perlu dan wajib untuk menyandarkan diri kepada ALlah SWT sehingga atas petunjuk dan bimbinganNya pulalah kita yakin bahwa akandiberikan petunjuk dengan jelas prioritas mana dalam hidup ini yang harus dilaksanakan terlebih dahulu.
Maka akankah kita meninggalkan Allah SWT sebagai pemilik mutlak atas sebuah keputusan? Tentunya tidak, dan kita bermohon dengan kerendahan hati semoga ALLah SWT dimasa-masa datang memudahkan dan memberikan petunjuk tentang prioritas - prioritas mana dalam hidup yang harus dijalankan terlebih dahulu, dan mana yang ditunda terlebih dahulu, tentunya penundaan bukan berarti untuk tidak dilaksanakan , tetapi penundaan akan menjadi cepat dilaksanakan jika kita sabar sesuai Iman kita Kepada ALlah SWT.
INGER-INGER SEBUAH LANGKAH NYATA MENGARUNGI HIDUP BERLANDASKAN KEIMANAN YANG HAKIKI PADA ALLAH SWT.
Wallahu 'Alam
Batam, 26 Desember 2012
 



 
 
 
 

Rabu, 12 September 2012

TWITTERKU UNTUK MU

Hari ini buk an hari-hari yang biasa Rabu 12 September 2012, menjadi bukan hari yang biasa dikarenakan bahwa sebuah perjalan cinta terbentuk dengan bersatunya dua buah insan berlainan jenis dalam satu perahu perjalanan hidup manusia.
             Menjadi penting adanya bukan sekedar berbuat dan bekerja untuk kemudian bisa berjalan seiring sejalan, tanpa melihat bahwa sudah berapa ratus kilometer perjalanan ini telah  lalui bersama dengan anak-anak sekaligus sebagai perekam catatan yang tidak mudah lupa bagi anak-anak.
Baiklah maka indahnya sebuah perjalanan dengan memetik berbagai hikmah akan menciptakan sebuah kedewasaan tersendiri tanpa, harus memaksakan untuk bisa terwujud sebuah kesempurnaan.
Jadi bagaimana perjalanan ini akan berhikmah dan dapat mencerminkan sebuah catatan kehidupan yang begitu syahdu? mari ikuti.
           

Jumat, 07 September 2012

GUNUNGPUN BISA KITA TAKLUKAN

Sepertinya ada yang berbeda dari judul tulisan-tulisan saya ini, biasanya bisa langsung mengkritisi tentang kasus-kasus nasional, hari ini sangat berbeda memang.
Tapi bukan berarti tidak mengikuti perkembangan saat ini, Pilkada putaran II DKI sampai-sampai ada saling tantang akun-akun anonim (istilah mereka) dan memang sudah saling serang atau kerennya Twitwar.
Hmmm, seperti inilah negeri kita, untuk merebutkan nasi goreng saja harus bersujud mati-matian sampai saling tuduh dan saling fitnah antar para pendukung, salut dan mungkin sudah Sunatullah (saya lagi nulis ttg sunatullah di TL) terhadap salah satu peserta Pilgub DKI putaran Ke I, ternyata memang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk tidak menang dan masuk diputaran ke-2, apakah ini merupakan saringan dari Allah SWT sepertinya bigitu? Karena kalu melihat di TL waduh, astahfirullah bahasa binatang seduni muncul !
Udah dah tinggalin ajah...
Al kisah, ini bermula perjalanan akhir tahun 1999, kami harus menyeberang ke Pulau Sulawasi dengan membawa 3 balita, dan 1 baru kelas 2 SD adiknya baru kelas 1 SD, sekarang mah dah kuliah UNJ dan UNSOED, dari Makassar masih 7 dan delapan jam lagi untuk menuju Kota Palopo tempat kelahiran Kahar Muzakar (semoga dirahmati Allah atas konsistennya ber Islam).
Setiap naik kapal laut selalu namanya Bukit Siguntang, Kelud, Lawu, dll logikapun mulai dijalankan, ternyata yang bisa menaklukan laut adalah para gunung tersebut, terus siapa yang bisa menaklukan Gunung?
Gunung menjadi fenomenal karena pasti gambarannya besar, menjulang, tinggi, hutan yang masih virgin, banyak binatang buas, seram, banyak mahluk halus, bahkan ada gunung-gunung tertentu yang dijadikan tempat untuk mencari PESUGIHAN, walah dalah...
Tidak semua nama gunung dijadilakn nama kapal-kapal Pelni untuk angkutan, coba kalau dicilacap ada gunung simping (suatu kelurahan lokasi di salah satu kecamatan), gunung putri di Kab. Bogor ini juga bukan gunung juga, jadi gunung Salak memang ada.
Kemudian sesungguhnya ketentuan buat manusia itu ada bukunya masing-masing si A bukunya tidak akan tertukar dengan buku si B, begitu juga si C tidak akan tertukar dengan si A, sehingga baik buruk, susah senang ada program yang sudah di remote oleh Allah SWT untuk selalu kita terima kapan dan dimana remote akan dipencet hanya Allah SWT yang tahu.
Karena ketidaktahuan manusia, dan keingintahuan tentang sebuah nasib, maka masih banyak manusia yang pergi ke dukun-dukun untuk menerawang dan bersekutu dengan syetan, pergi ke gunung-gunung, menyepi, membawa sesajen, dll. agar dapat wangsit katanya. Nauzubillahi min dzalik.


Selasa, 28 Agustus 2012

DUNGO DINUNGO (Mari saling mendoakan)

Sebetulnya hal ini akan saya tulis dari bulan Juni 2012 saat tahun ajaran baru sekolah akan dimulai, sampai akhirnya baru kali ini sepenggal Perjalanan akan segera dimulai lagi. 
Dimana sebuah sejarah akan terukir ditengah hiruk pikuk dan gemerlapnya dunia, ternyata detik demi detik waktu sudah mulai berputar, sampai pada titik bahwa keputusan sesungguhnya adalah milikNya.      Apapun usaha yang telah dilakukan, jika memang belum sampai pada waktu yang telah digariskan oleh Nya, yaitu hari ini, jam ini, tanggal ini, bulan ini tahun ini, maka tidak akan terealisasikan apa kehendak kita. Ini bukti bahwwa semua itu adalah dalam genggamanNya, bahkan karena ketidak tahuan dan kebodohan kita sebagai manusia, banyak sekali umpatan atau mengeluh untuk suatu hal yang nyata-nyata sudah ditentukan waktu jam dan tanggal olehNya. 
Sehingga adalah sebuah kenyataan kalau kemudian ada aturan karena manusia adalah mahluk yang lemah untuk wajib bergantung pada sang Khaliq, adalah  harga mati tidak ada tawar menawar. 
Karena tawar menawar itu adalah penjual dan pembeli, maka tawar menawar dalam hal ketaatan kepada sang pencipta itu tidak ada dalam kamus marketing mix sekalipun. Mutlak harus ditaati apapun keputusan dari Nya.  Sehingga dalam tataran keimanan adalah jika keputusan itu jelek menurut kacamata manusia, sesungguhnya itu adalah yang terbaik buat manusia tersebut. 
Idealnya menurut manusia adalah hasil sebuah keputusan seharusnya sesuai dengan kehendak manusia, tapi Tuhan sang Maha Pengatur, bukan manusia yang mengatur, oleh karenanya maka titik terendah dari keimanan adalah sabar. (entar dilanjut)

Jumat, 29 Juni 2012

SYUKURI APA YANG ADA

         Terkadang kita berfikir bahwa, dunia ini adalah milik kita, bahkan sampai memfonis bahwa diri kitalah yang akan bisa mengusai isi dari dunia tersebut, Kalaulah memang kita sudah menyatakan bahwa kitalah yang akan menguasai dunia, tanpa pemperhatikan kaedah-kaedah normal seorang manusia untuk bisa menyantuni dunia dengan arif, tentu memang menjadi hambar kalau kemudian prosesi pengusaan dunia tanpa dibarengi dengan bagaimana selanjutnya kita mengelolanya. Kadar kemampuan setiap orang sangat berbeda-beda ada yang memiliki kecerdasan yang luar biasa dan akhirnya putus sekolah seperti Einstein tapi dibalik kecerdasan itu dia bisa melejit menciptakan segala temuan-temuan dan ahli dalam bidang fisika. Ada juga manusia yang sejak lair biasa-biasa saja tapi kemudian menjelang hayatnya dia menjadi berkualitas, berharga bagi dunia, manusia seperti ini banyak hanya tidak dimasukan dalam buku sejarah, artinya bahwa ternyata nasib dan hasil akhir seorang tidak ada yang bisa menebak. 
          Karena ketidak tahuan manusia akan hasil akhir dan akan menjadi apa diakhir nanti maka wajar kalau kemudian ada aturan dari sang Maha Tahu tentang kewajiban untuk menyembah-Nya, menaati-Nya, dan mematuhi-Nya tanpa tawar menawar. Oleh karena ada yang Maha Tahu segalanya, maka sebuah perhelatan besar dalam tataran kehidupan manusia semua ada ditangan-Nya, walhasil pertemuan di manapun adalah hasil dari scenario sang Khaliq.
        Maka pertemuan dalam kaedah untuk memperbaiki, atau melihat hidup itu lebih berguna menjadi penting dan menjadi hal yang perlu untuk sekedar menjadi penyedap ketika hidup ini sudah mulai hambar, maka skenario pun dibuat dengan bantuan institusi resmi untuk mempertemukan berbagai eleman bangsa, elemen penjaga NKRI dalam satu wadah di Jawa yaitu Kota Magelang, tapi bukan di RSJ Magelang, ini terlontar ketika di tanya ngapain di Magelang? Apa di RSJ? Wah iya lah tempat penyatuan jiwa-jiwa yang rindu untuk kebaikan bangsa, cieeee. Ini bukan pertemuan elit politik, dari berbagai penjuru Indonesia untuk dukung mendukung calon presiden 2014, atau pertemuan para kader partai untuk konsolidasi karena kadernya banyak tersangkut korupsi, atau pertemuan bandar judi untuk bertaruh di RI 3, ya ini adalah pertemuan klan Waluyo, lho koq bisa?.
          Coba baru bertemu sudah kenalan, ada Agus Waluyo, ada Adi Waluyo, ada Rahman Waluyo, Ada Sutrisno Waluyo, Selamet Waluyo, Rahmat Waluyo, Trianto Waluyo, tapi jangan coba-coba Abdul Waluyo ini yang bisa kuwalat karena artinya menjadi Hambanya Waluyo nauzubillahi minzalik, apalagi nulis Bibit Waluyo wah bisa-bisa dipanggil Gubernur Jateng. Maka munculah angka 154 yang kemudan diutak atik sama penyelenggara kira-kira begini 1 adalah menandakan tentang suatu kekuatan yang tidak pernah terkalahakan manungal utuh memiliki hasrat yang cukup kuat untuk sesuatu, 5 (lima) bagaikan Pancasila saling melengkapi menutupi, melindugi, mengayomi, meneledani, menyejukkan, mempersatukan, kemudian 4 (empat) ketupat lho? Artinya sebuah perlambang dalam terminologi jawa adalah sedulur papat lima pancer untuk mencapai kasempurnaneng urip, jalure sedulure papat, lima pancer syahadat ditambah rukun untuk membangun sebuah peradaban baru melalui kaedah keyakinan yang hakiki, (wah ini mah karangan sendiri, soale pas di BBM nang group ora nana sing kemutan, ya wis tek karang dhewek) sing penting ora nyalahi aturan team.
          Maka kemudian unsur yang asalnya dari Entikong sampai Papua ini bersepakat disebuah bukit kaki Merbabu menjadi MERAIH SINERGI, apaan tuh, hanya orang-orang tertentu yang menggunakan otak kanan sajalah yang bisa mencernanya kata Rizquna Waluyo.
MERAIH yang diusulkan oleh Ignatius “Bedjo” Waluyo dengan sebuah makna bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan memerlukan usaha yang sugung –sungguh dengan raihan yang cukup besar. (tolong dikoreksi Bro) dengan yel-yel sebagai berikut : Lali yel nya euy.
SINERGI ya tentu saja menyatukan komponen yang ada dari segala penjuru untuk sebuah tujuan tertentu dengan kemampuan dan kebersamaan (kira2 bigitulah), dengan yelnya : jika dipanggil SINERGI jawabnya yes, yes, yes, sesuatu gitu lohhh. Sehingga ketika dipanggil 154, jawabnya MERAIH SINERGI. Perseteruan Tim Meraih dan Tim Sinergi ini terus berlanjut sampai akhir penutupan, jika permaian mengandung air, pasti yang menang Tim MERAIH, jika permainan kaitan dengan berfikir menggunakan otak yang menang Tim SINERGI, nah ternyata terbukti juga pada saat penilaian akhir peringkat 1 samapai 10 yang menang adalah Tim SINERGI (Karena menggunakan Otak), dan yang cukup menakutkan bahwa di tim SINERGI ada BANDUNG BONDOWOSO-nya.
       Mengerjakan KKP (Kertas Kerja Perorangan) dalam waktu satu malam bada Isa sampai menjelang subuh selesai, untung tidak ada ayam berkokok, yang ada adalah ketindesan sampai ngelindur... hii hiii menakutkan, saking saktinya kali ya, lawannya tak tanggung-tanggung tinggi besar hitam (ha ha ha___> boong.
        Walau warna kita berbeda, dari berbagai kalangan dengan karakter berbeda maka intinya adalah kita sedang dibentuk untuk saling berkolaborasi sehingga memperkuat rasa KeBHINEKA TUNGGAL IKAan yang sudah semakin luntur dikalangan para pemimpin bangsa saat ini, sehingga akan bisa memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan  bekerjalah dalam Ke BHINEKAan untuk kemajuan bangsa.
         Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini, dst (d'masiv), sebagai akhir dari pertemuan 40 hari di Magelang dilantunkan lagu tersebut, harapannya walau di Papua, walau di Entikong, walau di Tarakan, walau di Batam, walau di Sampit, walau di Palangkaraya yang panas, walau di ujung Indonesiapun, itu adalah anugrah, jangan menyerah, terus berjuang kawan, semoga sukses, sampai bertemu kembali di PIM III. Amin.


Selasa, 12 Juni 2012

Setengah Hati

Mungkin tadinya sudahlah selesai saya nulis di blog ini, Tutuplah blog ini, ngapain gak ada manfaatnya,

Selesai sudah judul terakhir dalam blog ini adalah sebuah penggambaran ketidak mampuan seorang manusia

ketika menghadapi Besarnya benteng penghambat, maka selesai sudah merupakan ending terhadap sebuah

angan yang ternyata ya memang menjadi angan tanpa terwujud sampai sekarang. Sepertinya bongkahan batu
besar tersebut koq bertambah besar apa memang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk sebuah prestasi
yang akan diterima entah kapan,

Tiba-tiba terdapat sebuah sms yang tidak tau nomor siapa dengan nasihat yang cukup bagus :
begini bunyi sms tersebut :
ORANG YANG HEBAT TIDAK DIHASILKAN MELALUI:
@ Kemudahan @ Kesenangan @ Ketenangan,
MEREKA DIBENTUK MELALUI
 @ Kesukaran @ Tantangan @ Air mata, dan ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa ditinggalkan sendiri.
Maka angkatlah tangan dan kepalamu ke atas. Tataplah masa depanmu dengan iman. Ketahuilah engkau sedang dipersiapkan Allah untuk menjadi "ORANG YANG LUAR BIASA"

Nah lo,  pada kesempatan terpisah disebutkan bahwa manusia tidak terlepas dari cobaan, kapan, dimana, dan apa cobaan tersebut.tergantung pada mampu apa tidak manusia tersebut menghadapi atau menyikapinya.
Sehingga tingkat cobaan yang diberikan tidak setengah hati karena sudah ditakar dengan apa yang memang harus diterima oleh masing-masing individu.
Berbicara setengah hati ini terkait dengan sebuah pekerjaan atau sebuah amanah yang diberikan jika mengerjakannya tidak sempurna, atau hasilnya tidak sesuai harapan, atau outputnya tidak sesuai rencana, atau kerjanya semaunya, seenaknya sendiri, semau gue, sak karepku dewe, sekarepe dhewek.bekerja tidak sesuai SOP, tidak berdasar petunjuk yang sudah ditetapkan, bekerja tidak sesuai dengan visi dan misi institusi maka sebetulnya inilah yang disebut setengah hati.
Kesempurnaan itu milik Tuhan Allah SWT, tapi mendekati sempurna adalah sebuah usaha tersendiri, ternyata juga mendekati sebuah kesempurnaan setiap manusia berbeda-beda.

Maka yang terpenting dihadapan Tuhan itu bukan mencari2 kesempurnaan, tentu saja yang terpenting adalah berusaha untuk mendekati kesempurnaan, ada usahanya, ada geraknya, ada priyatinnya, ada lompatannya walau hanya satu jengkal.

Jadi bagaimana dong, kalau tidak sampai-sampai sempurnanya... ya terus bergerak, terus melompat, terus berkarya, terus mengukir, terus dicangkul, terus dibanting-banting, terus ditendang-tendang, bukan berarti menggunakan gaya katak berenang.

Coba liat katak berenang dari dasar sungai keatas, keatas dia menjilat, kesamping dia melemparkan/menyimngkirka, kebawah dia menginjak-injak. Ini gambaran memimpin seperti ini tidak akan mencapai kesempurnaan yang hakiki tidak absolut, cenderung pragmatis dan lebih kepada kesementaraan, sesaat saja.

Maka kata kuncinya adalah Setengah Hati tidak akan menghasilkan sebuah prestasi, Sepenuh Hati akan menghasilkan intuisi yang hakiki dan mengarah pada kesempurnaan maha karya hidup.

Maka jadilah pembuat guci yang sepenuh hati bekerja, dan jadilah guci itu sendiri sebagai hasil dari kerja Sepenuh Hati, menciptakan karya maha tinggi dan setiap orang ingin memiliki.

Selamat ber Sepenuh Hati.
Batam, 12 Juni 2012







 

Rabu, 04 Januari 2012

Selesai Sudah

Tutup sudah, semua angan yang berbalut dengan rindu untuk selalu bertemu dengan rasa dan asa yang tadinya bisa membara. Bukan karena aku tidak mampu untuk melanjutkan misi ini, bukan karena ku tak sanggup untuk menjalankan gerbong ini, bukan karena aku tidak kuat memikul dengan dua tanganku. Tetapi ... Karena memang harus aku tutup semua... Karena memang harus ku sumbat semua ... Agar kau bebas untuk pergi... Bebas untuk berekspresi... Meninggalkan ku disini.. ya munkin jalan lah yang akan menentukan arah kita, ya mungkin rel lah yang mengatur kita... ya mungkin deburan ombaklah yang akan membimbing kita... semua itu memang karena tidak sanggupnya aku untuk memberikan yang terbaik... Antara sebuah keadilan yang nisbi, dengan realita lapangan yang tak pasti adalah sebuah sisi yang sangat berbeda... Memang benar ternyata untuk membuat lingkaran menjadi bulat sempurna butuh waktu, bahkan pengorbanan yang tidak tau siapa yang akan berguguran dalam tujuan untuk mencapai kesempurnaan lingkaran... Cukup sudah semua ini kulalui... kembali pada sepi yang menggerogoti hari demi hari kadang aku masih ingin bermimpi.... kapan ini bisa berseri kembali... Tutup sudah agenda ini kubuat... Dengan tangat terangkat kuat.. Bahwa .... sudah lah kau tidak cukup mampu untuk membangun lingkaran ini waluyo.. Selesai sudah arsiran-arsiran yang sejak awal kau cita-citakan... Ternyata hanya pepesan kosong... Tanpa arti tanpa isi tanpa harga diri... Semua ini kapan berakhirnya.... Arsiran yang ku buat menjadi sirna... Pondasi yang keretas makin usai... Tanpa ada hasil yang memadai... cukuplah sudah kutulis ini, sebagai penawar hati yang tak sanggup menahan degup jantung ini.... bahwa ternyata hati nurani ini masih ada... Masih ada untuk membangun baradaban hakiki di negeri surgawi... Rabbi ampunilah dosa ku... Rabbi ampunilah dosa ku... Rabbi ampunilah dosa ku... Karena kelemahanku dalam membangun merajut, memoles, menyambungkan lingkaran-lingkaran yang ternyata berat untuk terwujud.. Rabbi, Engkau lebih tau tentang hal ini... Jangan engkau timpakan musibah jika aku tak sanggup untuk menerimanya... Rabbi Rabbi Rabbi Beban ini ukurannya ternyata hanya MATERI yang sesungguhnya tidak sesuai dengan hati ini ketika awal mulai bersatu... Ampunilah dosa ku Rabbi.

Senin, 02 Januari 2012

STC (Secarik Torehan Cinta)

Wahai istriku, ku teringat sebuah kewajiban yang harus ku tunaikan sebagai seorang suami, sebagai seorang nahkoda dalam kapal kita, sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga kita, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah ayat dan hadist yang tak hanya sekali ku mendengarnya. Allah Ta’ala berfirman الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. An Nisa :34) Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami pemimpin dirumahnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya”. ( HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah Bin Umar Radiyalallahu ‘Anhu) Wahai istriku, ku akan berusaha menjadi suami yang baik, yang menyayangimu yang berusaha untuk berta’awun (saling tolong menolong) dalam kebaikan. Semoga aku bisa merealisasikan sebuah ayat yang tak jarang aku mendengarnya وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى ” Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan “ ( Qs. Maidah : 2 ) atau ku bisa manjadi seperti seorang hamba yang Allah rahmati, sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadist “ Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan istrinya untuk sholat dan bila tidak mau bangun ia memercikinya dengan air diwajahnya dan semoga Allah merahmati seorang perempuan yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan suaminya untuk sholat dan bila tidak mau bangun ia memercikinya dengan air diwajahnya” (HR. Ahmad, Ahlu sunan kecuali At Tirmidzi Hadist ini shahih) Wahai istriku, ku akan selalu berusaha membuat dirimu senang, sebagaimana ku senang jika diperlakukan seperti itu. Diantaranya ku akan berusaha selalu tampil rapih, wangi dihadapan dirimu. Sebagaimana ku senang jika ku diperlakukan seperti itu. وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالمَعْرُوفِ “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya” (QS.AL-Baqarah : 228 )
Wahai istriku, jika engkau melihat dari diriku rasa cemburu itu bukti rasa cintaku padamu. Yang dengan itu, aku berusaha menjaga dan mencintaimu, semoga dengan sebab kecemburuanku yang syar’i menjadi sebab terjaganya dirimu, ku ingin seperti Sa’ad bin Ubadah bahkan ku ingin seperti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Berkata Sa’ad bin Ubadah :“ Seandainya aku melihat seorang bersama istriku, niscaya aku akan menebasnya dengan pedang yang tajam”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku” (HR. Bukhari dan Muslim) Wahai istriku, engkau dalam pandanganku seorang yang sangat berharga bagi diriku, sosok yang luar biasa, ketaatanmu yang membuat diriku tambah mencintai dirimu. Engkau diantara anugrah yang terbesar yang Allah berikan kepada diriku, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Dunia adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah ” (HR Muslim) Dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda dalam hadist yang lain: “ Barang siapa yang dikaruniai oleh Allah seorang wanita yang shalihah, berarti dia telah menolongnya atas separuh agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada yang separuh yang kedua “(HR Al Hakim dan dia berkata sanadnya shahih dan disetujui oleh Adz Dzahabi) Wahai istriku, kebaikanmu begitu besar kepada diriku, kasih sayang dan kelembutanmu, kehangatan, ketaatan dan kesetiaanmu, pelayanan dan pengorbananmu begitu terasa oleh diriku, wahai istriku, semoga Allah membalas kebaikanmu dengan masukkanmu kedalam surga Nya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Bila seorang shalat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suminya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan ” (HR.Ibnu Nuaim di hasankan oleh syaikh Al AlBani) Wahai istriku, ingatkanlah jika suamimu keliru, jika ada hakmu yang terlalaikan, wahai istriku jangan engkau ragu untuk menasehati jika suamimu keliru, jika suamimu salah, wahai istriku ku ingin rumah tangga kita dibangun diatas saling menasehati didalam ketaatan kepada Allah, karena atas dasar inilah agama kita dibangun. sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Agama itu adalah nasehat” (HR Muslim) Wahai istriku, ku ingin hubungan kita dibangun atas saling percaya dan saling berkhusnudzan (berberbaik sangka) satu dengan yang lainnya, karena dengan sebab inilah akan menutup celah hal-hal yang akan menimbulkan hubungan kita tidak harmonis. Wahai istriku, sebagai seorang suami ku ingin mengajarkan perkara agama kepada dirimu, tentang permasalahan tauhid, sholat, puasa dan permasalahan agama yang lainnya, atau mari kita bersama-sama pergi kemajelis ilmu yang membahas perkara agama dengan pemahaman yang benar, karena hal ini adalah diantara kewajibanku sebagai seorang suami, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا “Hai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka”(QS. At Tahrim:6) Wahai istriku, ku akan melangkahkan kaki ini, mengerahkan tenaga mencari rezeki yang halal yang Allah tetapkan untuk diriku, sebagai tanggung jawab seorang suami untuk menafkahi anak dan istrinya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللهُ لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا “ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberikan nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya “ (QS. Ath-Thalaq : 7) Wahai istriku, ku akan selalu berusaha bergaul dengan pergaulan yang baik dengan dirimu, dengan kelembutan dan kasih sayang, dengan tutur kata yang sopan dan etika yang baik, dengan mendengar dan menghargai pendapatmu, dengan membantu dan meringankan pekerjaanmu, dengan bersikap yang baik dan menjaga perasaanmu, wahai istriku maafkan suamimu jika masih jauh dari hal itu, ku ingin berusaha berbuat yang terbaik untuki dirmu. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Kaum mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik ahklaqnya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istrinya “ (HR. Bukhari dan Muslim) Wahai istriku, ku ingin engkau akrab dengan kedua orang tuaku. Ku ingin mereka menyayangimu seperti anaknya sendiri, wahai istriku mulailah dengan berlaku lemah lembut kepadanya, membantu pekerjaannya, niscaya engkau akan disayang seperti anaknya sendiri. Wahai istriku semoga Allah menjaga dan melanggengkan rumah tangga kita diatas ketaatan kepada Allah hingga akhir hayat kita, dan memasukan kita kedalam surganya “Dan di antara kebahagiaan (seorang laki2) adalah wanita shalihah, jk engkau memandangnya maka engkau kagum dengannya, dan jika engkau pergi daripadanya, engkau merasa aman dengan dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi daripadanya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu” Hadits riwayat Ibnu Hibban dan lainnya, dalam As-Silsilah Ash- Shahihah, hadits no. 282. Batam, 02012012