Kamis, 04 April 2024

Orang Orangan

 Jadi teringat sewaktu ke kampung halaman, dan kita langsung ke belakang rumah mbah melihat indahnya sawah yang terhampar luas, pikirku waktu itu ini sawah kakek tetapi ternyata hanya sebagian.

Yang membuat aku terkejut adalah banyak dipasang orang-orangan di sawah dibuat menggunakan baju bekas dan pakai bambu dibentangkan sehingga mirip orang sedang berdiri, dan tak lupa terdapat topi bekas di ujung atas sebagai kepala.

Sejenak aku berpikir, kenapa banyak sekali orang-orangan dipasang, sewaktu kecil aku tidak faham untuk apa dipasang menggunakan tali disetiap pematang sawah bisa ada dua dan disambungkan dengan tali menuju rumah gubuk yang didirikan di tengah sawah, tempat petani berteduh, ternayata fungsinya adalah untuk manakut-nakuti burung jika dia datang untuk menyantap padi yang mulai menguning, dan bisa ratusan burung mamangsa padi-padi itu.

Sebuah alat yang sangat sederhana, sesedarhana para petani disetiap saat mereka berada, dan menggunakan alat yang seadanya fungsional dan ampuh menghalau burung-burung pipit tidak hinggap dan mamangsa padi-padi yang menguning.

Butuh kesabaran memang ketika kita ingin menjadi petani dengan kesederhanaan mereka membangun negeri sebagai tonggak atas kestabilan pangan terutama padi sebagai tanaman utama petani.

Penghargaan bagi mereka tidak dibutuhkan mereka bekerja ikhlas dengan alat sederhana bahkan sering menjadi sasaran tembak jika gagal panen, sesungguhnya bukan para petani yang menyebabkan gagal panen, tapi ada faktor-faktor lain yang membuat para petani tidak tau harus mengadu pada siapa kok bisa gagal panen.

Itulah petani kita, yang sangat sederhana dan tidak perlu publikasi tapi tetap tenang menjalankan tugasnya.

Maka contohlah mereka dalam kerja, keuletan, tahan banting, sabar, tekun, tanpa butuh penghargaan tapi tetap bekerja.

Selamat bagi petani Indonesia.