Rabu, 21 September 2016

Merdeka yuk



Sudah 71 tahun kita Indonesia membangun demokrasi, tentu saja bukan perjalanan yang cukup mudah untuk menegakan apa sesungguhnya demokrasi itu, tidak dipungkiri bahwa semakin tua kita melangkah dalam demokrasi tentunya akan semakin tegak kita berdiri, bukan malah sebaliknya demokrasi hanya sebagai alat untuk mengukuhkan kakinya sendiri, ya kakinya sendiri sebagai pribadi, bukan sebagai bangsa dalam satu wilayah NKRI.
          Cukup menarik jika kita berbicara tentang demokrasi dalam kancah menguatkan kaki di bumi kita sendiri, karena sebuah kaki demokrasi bisa berdiri tegak jika pasangan kakinya juga ikut diberdirikan, bukan mengebiri satu kaki untuk menguatkan kaki yang lainnya, karena kaki itu sendiri ada kaki kiri dan kaki kanan, tidak elok kalau yang "kiri" mendapatkan prioritas tetapi yang selalu dikebiri adalah yang kaki "kanan", karena berdirinya NKRI ini terdapat unsur kanan dan unsur kiri yang saling berkolaborasi menjadi Indonesia Merdeka di 17 Agustus 1945.
         Maka kiri dan kanan adalah sebuah istilah saja dalam kancah demokrasi kita, yang terpenting bagaimana NKRI itu tetap utuh tanpa ada secuil terkurangi hanya karena berat sebelah menegakan kaki kiri dan kanan. Boleh sedikit melihat ORBA ketika awal-awal menegakan demokrasi ini, sangat elegan mendudukan persoalan pada masa-masa awal ORBA ayem tentrem, pilkada tenang, pemilu tenang, bahkan ketika ada kebijakan transmigrasi pun tenang, padahal apa bedanya transmigrasi itu dengan penggusuran untuk pindah tempat, he he he. Artinya NKRI harus tetap dijaga sumpah PALAPA Gajah Mada jangan sampai sirna ditelan bumi.
          Begitu juga dijaman revolusi ORLA pasca kemerdekaana awal pemerintahan luarbiasa bagus, menyatukan berbagai kesatuan-kesatuan milisi di tingkat daerah, sampai bersatu mencium Sang Merah Putih, tegak berdiri di kaki sendiri terkenal dengan istilah BERDIKARI, hebat bukan...
              Awal Orde Revormasipun juga luar biasa, tetapi akankah Orde Revormasi juga berakhir sama seperti akhirnya ORLA dan ORBA, atau sekarang sedang menunggu saja akhir dari ORDE REVORMASI, kita sama-sama tidak tau, tetapi minimal persiapkan untuk Indonesia Lebih Baik, Berdikari, Bangun Peradaban dalam semangat Revormasi dan Revolusi disegala bidang.
                Merdeka, berdiri di kaki sendiri.