Rabu, 01 Januari 2014

01011999 - 01012014 KEPALKAN TINJUMU

       Boleh jadi sebuah perjalanan akan mengalami tingkat terendah dalam menjalani kehidupan, bahkan terpuruk sampai kelaintai dasar pun bisa, semua ini bergantung pada usaha dan tentunya doa yang selalu dipanjatkan, seiring dengan itulah maka emosional seseorang bisa terakumulasi dalam setiap langkah untuk mensukseskan doa-doa yang dipanjatkan.
     Bagaimana tidak, sekaliber Thomas Alva Edison yang sesunggunya bukan penemu utama lampu pijar tapi Sir Josept Wilson Swan ahli fisika dan kimia, Mbah Edison adalah seorang manusia yang begitu gigih untuk mencapai prestasi terwahid dalam melanjutkan ciptaan Sir Wilson,  sampai ribuan kali peneletian baru berhasil, ribuan yang gagal itu sesungguhnya bukan kegeniusannya tapi keringat dan kerja kerasnya, hasilnya adalah sebuah statement  Mbah Edison yaitu ," Genius itu 1% inspirasi dan 99 % adalah keringat " alias kerja keras. Betapa banyak orang yang menyerah padahal hanya perlu beberapa langkah lagi untuk sampai pada keberhasilan," kata Mbah Edison dalam kesempatan lain.
     Artinya bahwa keberhasilan sesungguhnya bukan pat gulipat, bim salabim langsung bisa berhasil walau dalam posisi keterbatasan, baik keterbatasan materi, keterbatasan fasilitas, atau keterbatasan waktu, dan yang terpenting jangan sampai keterbatasan Aqidah, ini yang fatal. Karena doa yang selalu kita panjatkan ini merupakan demensi aqidah sebagai penguat terhadap langkah dan keinginan yang selalu dipanjatkan dalam rangka merealisasikan keingan tersebut. Akumulasi atau gabungan antara doa dan keinginan ini menciptakan kerja keras tanpa kenal lelah, wajar kalau Mbah Edison berhasil karena tak pernah menyerah walau telah gagal 1000 kali percobaan.
     Disinilah letak maha Arrahman dan Rahimnya Allah SWT kepada segenap manusia, jika seseorah berusaha maksimal walau tidak muslim Allah SWT akan diberikan keberhasilan sebagai sifat kasihnya pada semua manusia, hanya Muslimlah yang akan memperoleh kasih dan sayang-Nya, dari asng Khaliq baik di dunia maupun di akherat kelak.
     Sangat relevan ucapan sahabat Rasullah Abdullah bin Amr tentang menyikapi dunia fana ini yaitu " Bekerjalah kamu untuk kepentingan dunia seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk kepentingan akherat seolah-olah engkau akan mati besok", ini bukan hadist tapi perkataan sahabat nabi dan tidak bisa dikategorikan sebagai hadist, tentu saja bahwa perkataan tersebut adalah untuk memberikan motivasi pada diri kita adalah benar, karena persoalah mati dan hidup adalah ditangan Allah SWT sementara mengisi hidup dan mempersiapkan mati inilah tugas kita sesungguhnya.
     Maka jadilah orang yang mengisi hidup dengan prestasi prestasi gemilang, untuk mencapai akherat dengan penuh semangat, coba kita lihat Hadist dibawah ini : 
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, namun pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Apabila sesuatu menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku berbuat demikian niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ’seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim [2664] lihat Syarh Nawawi, jilid 8 hal. 260).


            Mukmin yang kuat artinya kuat ekonomi, kuat intelaktualnya kuat tahan menghadapi cobaan, pintar, cerdas, berani karena benar, KEPALKAN TINJUMU walau kau seorang wanita, selamat ulang tahun 01011999.

Batam, 01012014