Jumat, 08 April 2016

Aku Hanya Sebulir Pasir

Aku hanya sebulir pasir  tidak terlihat di luasnya padang pasir.
Aku hanya sebulir pasir gampang tertiup angin lembut apalagi kencang
Aku hanya sebulir pasir ringan dan sangat ringan menempempel di sembarang tempat
Aku hanya sebulir pasir tak berharga.


Sahabat,
Akhir akhir ini kita dalam bercengkerama banyak sebuah kejadian yang membuat jantung berdegub kencang, hati menjadi sangat gundah, pikiranpun dibuat jadi tidak terarah.
Sahabat,
 Itu tandanya kita sedang dilanda cinta ! Sebuah cinta tidak mesti terucap, tapi bisa dirasakan.
Sahabat,
Cinta itu menjadi gersang jika ternyata hanya fisik, rupa, penampilan, gaya hidup, menjadi ukuran, karena semua itu akan aus ditelan waktu, akan hilang dimakan umur, akan musnah berbatas waktu.

Tahukah kita bahwa :
Cinta itu tidak mesti memiliki, tapi terasa sampai kelubuk hati, dia sakit kita pun merasa sakit, dia gembira kita juga gembira, dia sedih kitapun ikut bersedih, dia terluka kita merasakan lukanya.

Berbaringlah dulu sahabat,
Lihatlah langit akan selalu bersih putih, walau kadang mendung menerpa..
Walau hujan petir melanda, langitpun tetap semangat untuk menjadi putih bersih kembali, bahkan redup menyejukan alam semesta.

Berbaring bukan kemudian tertidur wahai sabahatku,
Berbaring untuk berhenti sejenak, bahwa sesungguhnya kita hanya sebutir pasir.
Yang tidak bisa dilihat dari atas langit yang bersih sekalipun apalagi langit dalam kondisi mendung hujan badai petir menyambar.
Kita hanya sebulir pasir, pasir ditengah siang terbang kesana kemari tertiup angin, semerbak angin atau bau busuknya angin.

Sahabat, perlu diingat
Pasir tidak bisa bisa berubah menjadi debu...
Pasir tetaplah pasir, debu adalah debu...
Pasir tidak bisa dengan mudah diubah menjadi sebuah batu cadas.

Pasir bisa menjadi bangunan megah bertingkat tingkat, bahkan berkelas di setiap kota.
Atau pasir hanya bisa sebagai pembentuk gubug  di kampung desa terpencil.

Artinya pasir tetaplah pasir, menjadi bangunan megah setelah proses pembentukan.
Hanya menjadi gubug saja karena dibentuk menguatkan gubug sederhana dengan penghuni sederhana pula.

Bahwa bangunan menjadi megah dan gubug menjadi nyaman karena peran sebulir pasir.

Aku hanya pasir yang gampang terkoyak, dan gampang melekat pada didinding megah dan gubug.

Sahabat, semoga keberkahan tetap tercurah pada bulir bulir pasir yang berserakan dan dipersiapkan menjadi gedung menjulang tinggi, atau hanya menjadi gubug sederhana tapi bermakna.


Untukmu, aku dan kita semua.