Selasa, 26 Agustus 2014

Ini judulnya history off the travelling

      Sebuah cerita menjadikan orang bisa membaca sekaligus bisa merenungkan posisi kita pada waktu itu kemudian sampai hari ini dan entah sampai kapan kita bisa terus menulinya.
Ada yang menarik jika kita berbicara masalah cerita bahwa "ndopokan" dalam bahasa cilacap mungkin tidak berguna membuang waktu atau hanya menjalani waktu itu entah sampai kapan, namun bahwa 'ndopokan' itu menjadi bermakna jika memang isi dan materi ndopokan memiliki relevansi tertentu dalam hidup ini.
         Kenapa dalam setiap rumah jaman dahulu selalu ada ruang di depan  yang cukup luas? bahkan disediakan tempat duduk atau lincak, atau amben kecil? ini mengartikan bahwa manusia itu lebih suka ngeriung berdiskusi diluar rumah atau di teras, menjadi berbeda pada masa sekarang dimana rumah minimalis, tanah dengan 60 M2 tidak ada tempat lagi untuk bercengkerama, tidur saja susah apalagi menyediakan tempat teras untuk sekedar ber-ndopokan  untuk memecahkan masalah yang ringan bahkan sampai yang sangat penting. Sesungguhnya berbagai masalah bisa juga diselesaikan di teras tersebut, artinya ini menandakan bahwa formalitas yang biasa terjadi dilingkungan kita jika berdiskusi di ruang khusus menjadi mentah atau bahkan cenderung tidak selesai dan cenderung saling mempertahankan argumentasinya yang sesungguhnya tiada berdasar tiada berpijak pada aturan, coba selesaikan di teras rumah, kita beranggapan bahwa berbicara yang formal itu berada diruang tamu atau di tempat khusus, atau di ruang rapat atau ditempat-tempat formal lainya untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah tertentu, tapi hasilnya adalah tidak semua masalah bisa dengan mudah terselesaikan dengan rapat di ruang-ruang khusus tadi.