Senin, 06 September 2021

Dulurku ya Dulurmu , Dulurmu ya Dulurku

      Menikmati persaudaraan hingga saat ini menjadi sebuah hal yang mungkin sudah langka, bahkan tidak sedikit putus persaudaraan dalam waktu yang cukup singkat. Dulur atau saudara sesungguhnya cerminan dia dan anda dalah talian satu darah mengalir pada diri anda dan diri saudara anda, dulurku ya dulurmu maksud dari ungkapan tersebut bahwa hakekat persaudaraan ditentukan oleh garis keturunan masing-masing, namun terkadang paseduluran/persaudaraan mulai luntur ketika kita sudah memiliki pasangan masing-masing, atau jangan-jangan persaudaraan itu luntur sejak anda dewasa, atau bersar.

    Ini perlu mendapatkan perhtian bahwa dulur, sedulur papat lima pancer pun merupakan persaudaraan yang erat tidak bisa dipisahkan oleh ruang dan waktu, bagaimanapun juga sedulur papat lima pancer itu adalah hakekat penggambaran atas arti penting dari persaudaraan sedarah.

    Tentunya hal ini menjadi menarik untuk kita renungkan bahwa dulurku ya dulurmu, itu mencerminkan bahwa ada sedulur yang ketika lahir tidak hanya menemani jabang bayi di dalam kandungan, bahkan sampai dewas dan sampai meninggalnya, yang terkenal dalam Sedulur Papat Lima Pancer.



Jumat, 03 September 2021

Platform Pembayaran Pemerintah dan Secangkir Kopi

            Indonesia terdiri dari berbagi pulai dari Sabang sampai Merauke, berjajar-jajar menjadi satu, itulah Indonesia. Dengan aneka ragam suku, bahasa, agama, kebudayaan membuat kita menjadi kuat, dalam keragaman kita bersatu padu menjadi satu Bhineka Tunggal Ika, masihkah kita ingat tentang pelajaran sekolah Pendidikan Moral Pancasila/PMP wah yang mengalami pelajaran ini saya jamin sudah berumur Lima Puluh Tahun lebih, benar kan.

Nah dari jajaran pulau, itu untuk mengelolanya diperlukan dana yang tidak sedikit dan membutuhkan Sumber Daya Manusia yang harus tahan banting dalam segala medan, darat, laut, udara, hutan, rawa, sungai, dan seterusnya.

Dalam pengelolaan gugusan pulau yang indah bagai mutu manikam, tidak lah sedikit dana tau biaya yang diperlukan untuk menjadi sebuah Negara yang adi daya di Asia Tenggara, yang menarik adalah arah peningkatan kemajuan Negara sekarang menuju Asia, dengan SDM yang banyak ternyata disitulah modal yang akan mengalahkan negara lain, era China sepertinya sudah mulai melemeh, menuju Asia Tenggara, nah di Asia Tenggara ini penduduk yang terbesar dan usia milenial produktifnya terbesar adalah Indonesia, maka lihatlah nanti di 2024 Indonesia sebagai Macan Asia akan mulai mengaum, menggelegar mencakar dan menerjang hegonomi dunia lain, hah alam ghaib dong..he he he bukan itu.

Dengan SDM yang handal dan produktif masa digital sekaran ini, sangat mungkin kemudian Indonesia menjadi pemimpin di dunia, oleh sebab itu mari kita lihat beberapa kebijakan Pemerintah di tingkat kementerian, manakah kementerian yang sangat sibuk dan sangat Inovatif dalam menjalankan proses bisnisnya? Coba kita lihat dimasa Pandemi, Kementerian mana yang bergelut dengan Uang dan Angka, sampai yang tadinya pertumbuhyan ekonom minus akhirnya di kwartal terahir tahun 2021 menjadi plus? Luar biasa bukan.

Ok, itulah Kementerian Keuangan dari semua eselon I pada Kementerian Keuangan siapakah yang menyalurkan APBN dana untuk penanggulangan COVID 19? Bisa tertebak bukan, dia adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Akhirnya yang pontang-panting menyalurkan APBN di daerah pada Direktorat Jenderal Perbendaharaaan adalah unit eselon III-nya yaitu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/KPPN, sangat unik kantor ini karena ada kantor di ujung pulau misalnya KPPN Saumlaki, wow dimana itu, terus ada KPPN Tahuna, ini dimana coba, bukan di Sumedang yah, itu tahu Sumedang.

Kalau anda sebagai pegawai pada Kementerian/Lembaga, apa yang dapat anda rasakan dengan KPPN saat sekarang dan KPKN/KBN jaman 15 tahun yang lalu... kebayang tidak ditahun itu layanan KPKN/KBN atau Kas Negara kayak apa.

Bandingkan dengan sekarang, era digital hebat kan, dan Unit Eselon II di Kementerian Keuangan yang paling banyak inovasi proses bisnis sesuai Inisiatif Strategis adalah Ditjen Perbendaharaan dan Kantor di daerah namanya KPPN yang membayar gaji, tunjangan para Aparat Sipil Negara (ASN), terus  bagaimana rasanya melihat perkembagan di KPPN, wow kan.

Anda tidak perlu datang ke Kantor KPPN, setiap tanggal 1 awal bulan, cling masuk deh penghasilan anda ke rekening. Cling, masuk deh tunjangan anda ke rekening, cling masuk deh uang lembur anda ke rekening, bahkan anda sebagai pengelola Keuangan di Kementerian/Lembaga sambil tiduran saja bisa menjalankan semua  aplikasi dari KPPN, beres semua... percaya nggak... silahkan tanyakan pada rumput yang bergoyang, atau Ke Mas Ebit GAD, barang kali disana ada jawabnya.

Belum reda keterkejutan anda dangan aplikasi E-SPM (Elektronik Surat Perintah Membayar) hanya dengan leyeh-leyeh bahkan sambil pakai sarung dirumah, atau sambil ngopi plus kelengkapan ubi rebus, jagung, atau bahkan maaf bercengkerama dengan istri  anda dengan mudah mengirim tagihan kepada Negara melaui E-SPM ke KPPN , dan sejam kemudian cling, istri anda akan merasakannya (sensor akh) maksudnya sejam kemudian jika itu adalah hak anda untuk mendapatkan honor, tunjangan, atau uang perjalanan dinas istri akan kaget, mas mas enak yah dah masuk (aih sensor lagi) sudah masuk rekening, jangan kotor dulu pikiran anda, Bro.

Anda akan dikejutkan lagi dengan inovasi digital dari Ditjen Perbendaharaan dengan Aplikasi SAKTI, apaan lagi nih huh.. kata para K/L ha ha tenang kata JF PTPN (Jabatan Fungsional Pembina Teknis Perbendahraaan Negara=suatu saat akan ku bahas dengan lelucon tapi mendidiklah) di KPPN.

SAKTI adalah Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi suatu aplikasi untuk mendukung  Apliksi SPAN (apaan nih bukan rok  yah), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, dalam pengelolaan Keuangan dari Perencanaan sampai ke Pertanggungjawaban wah... mantap kan. DJPb HANDAL.

SAKTI anda belum faham betul, sampai ke punthal-puntal (bahasa ngapak nih) para K/L muncul kembali hal baru dengan nama Platform Pembayaran Pemerintah (PPP),  sama hal nya dengan SAKTI. Platform Pembayaran Pemerintah/PPP merupakan modernisasi besar dalam bidang Perbendaharaan pada Ditjen Perbendaharaan,  tentunya  hal ini di pacu oleh sebuah penelitan bahwa sebuah kajian di Jerman  menyatakan bahwa setiap pihak yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan teknologi dapat menghasilkan efisiensi sebesar 10-30% biaya  produksi, 10-30% biaya logistik, dan 10-20% biaya manajemen kualitas.  

Nah, SAKTI dan PPP adalah merupakan transformasi digital pada Ditjen Perbendaharaan sehingga akan menaikan kualitas layanan sebesar 19,6%, ini didorong oleh kacamata Cost-benefit analyst (CBA) dari sisi stakholder, artinya DJPb bertransformasi secara digital akan makin hemat, makin cepat, dan makin baik dalam memberikan layanan.

Wah, ini lah tantangan DJPb untuk melakukan modernisasi karena  memiliki 34 Kantor Wilayah, 182 Kantor Pelayanan Perbendahraan Negara (KPPN), kurang lebih 7.000 orang pegawai, dengan obyek layanan 19.298 satuan kerja, memproses 7 juta Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) pertahun, juga menyampaikan dukungan pendanaan kepada sekitar 63 juta UMKM dan 40 juta penerima bantuan sosial. Dengan kaca mata CBA yang sama, maka DJPb perlu dan wajib melakukan modernisasi untuk masa depan yang HANDAL.

Bocoran dikit tentang Platform Pembayaran Pemerintah itu seperti apa Bro, nah tentunya diera digitalisasi ini keterkaitan erat dengan modernisasi dan juga arahan Ibu Menteri Keuangan bahwa “ Kita di Kemenkeu sesungguhnya duduk di atas tumpukan data sangat banyak, ini tambang baru pada era digital yang disebut tambang adalah tambang data. Tapi tentu data yang kita olah dan pahami”  maka tentunya Kementerian Keuangan akan menjadi Data Driven Organization pada masa yang akan datang.

Platform Pembayran Pemerintah ini tidak terlepas dari data yang saling keterkaitan satu sama lain dan akan menciptakan keputusan yang valid, akurat serta akuntabel, adapun bocoran karakteristik dari Platform Pembayaran Pemerintah adalah sebagai berikut :

 

·    Interkoneksi sistem pembayaran dengan sistem pendukung, sistem mitra, dan sistem monitoring. Transaksi digital dalam PPP hanya ditempuh dari interkoneksi dengan sistem lain yang tepercaya, sehingga semua transaksi dilakukan secara digital penuh.

   Mengakomodasi transaksi digital untuk belanja pegawai, common expenses, pengadaan sederhana, dan perjalanan dinas. Secara prinsip, digitalisasi pada PPP dapat mengakomodasi semua jenis belanja selama terdapat sistem yang mengelola dan memenuhi kebutuhan SAKTI.

   Ke depan, PPP akan digunakan oleh K/L yang memenuhi prasyarat untuk interkoneksi dengan PPP.

     PPP saat ini hanya melayani transaksi pemerintah pusat. Penunjukan K/L yang  dapat menggunakan layanan PPP berdasarkan penetapan Menteri Keuangan. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kesiapan sistem dengan perluasan. Selain itu, tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup untuk manajemen perubahan.

     Transaksi termonitor melalui dashboard yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi, rekonsiliasi, serta data analytics.

      Transaksi digital mengurangi kebutuhan pertemuan fisik sangat signifikan.

    Dashboard PPP menjadi tools yang sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam transaksi di PPP menjalankan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan batasan waktu yang ditetapkan.

     Dashboard juga membuka peluang untuk dilakukan monitoring dan evaluasi   secara rutin dan berkelanjutan.

  Rekonsiliasi pelunasan juga dilakukan sehingga kepastian pemenuhan    kewajiban semua pihak terjaga baik.

      Ke depannya, data detil yang dilintaskan melalui PP ini dapat digunakan data   analytics untuk proyeksi efisiensi yang dapat dilakukan

Maka siapkan secangkir kopi, berikut kelengkapannya, kacang rebus, jagung rebus, ubi rebus, sruput dikit kopi anda, jangan lupa istri anda bisa dengan mudah dijangkau, tanpa meninggalkan pekerjaan. Bravo DJPb Handal.

 

Disclamer:

Tulisan ini adalah pendapat pribadi, tidak terkait dengan kedudukan penulis.