Jumat, 15 April 2011

Mother How Are You Today

oleh Waluyo Kebumen pada 26 Januari 2010 jam 16:30
Ini memang judul sebuah lagu diera 80-an, waktu itu 22 tahun yang lalu ketika mengikuti kegiatan Pramuka di SMU kemping di sekolah.

Dan kebetulan pula saya yang punya kasetnya dan memutar lewat tape jadul... dulu...

Ada relevansi disini tentang makna Ibu/Mother/Mbok/Umi yang perlu didalami bersama
Ibu konteksnya adalah seorang perempuan, mengayomi, melindungi, menyayangi, sabar, ulet, tekun, teliti, dan syurga berada di telapak kaki Ibu.... saya terinspirasi oleh buku berjudul The Wisdom of Women ( Kisah nyata perempuan-perempuan yang mengilhami)
bahwa sosok ibu menjadi dambaan oleh siapapun......
Sosok ibu adalah kuat di medan apa saja.....
Sosok ibu juga bisa mewarnai gilanya dunia...( amenangi jaman edan sing eling lan waspodo=Kyai Ronggo Warsito=saya sudah pernah nulis ini )....

Bahkan hadist shoheh (saya lupa yang meriwayatkan)ketika seorang sahabat Rasul menanyakan berkali-kali tentang siapa dulu yang wajib dihormati Ibumu....Ibumu...Ibumu... baru Bapakmu...

Itulah ukuran nilai tambah seorang Ibu, sampai diriwayatkan/disabdakan oleh Rasulullah SAW..
Sungguh luar biasa memang...
9 bulan 10 hari mengandung,... sebagai contoh ilustrasi jika Ibu mempunyai 2 anak, berarti 18 bulan 20 hari dia pernah mengandung, nah kalau lebih dari 2 anak silahkan dihitung sendiri....

Maka syurga ditelapak kaki ibu... dan yang harus dihormati pertama adalah Ibu...
Bahkan Rasulullah ketika ditinggal meninggal Istri pertama, kekuatan bergerak agak sedikit berkurang....

Mari kita lihat lirik lagu tersebut :

Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?

Sebuah kalimat tanya ... Ibu... bagaiamana kabarmu hari ini? (bagi yang merantau...)
Sudahkah kita berkomunikasi hari ini hanya sekedar menanyakan, Bu Sampun Dahar... (Bu sudah Makan..) saya terinspirasi perintah Rasul berlemah lembut pada Ibu... Bu sedang apa... Bu sehat-sehat kah...
Bu... Pripun, Bu Kumaha damang... Bu Kareba... Bu Masak apa.... Bu Sudah Sholat belum............

Sedetik ucapan kita melegakan hati Ibu.... bahkan menjadi bahan bakar semangat bagi Ibu kita.....

With me everything is ok.... ( bagi Ibu tidak hanya kalimat seperti ini....)

Tapi obat mujarabnya adalah mendengarkan suara kita, suara anaknya (Baik anak Kandung, atau anak asuh)... itu bagai setetes air di padang pasir........
Memang kita, saya yang sudah berumur 40 tahun belum mempunyai anak yang merantau.... paling banter di Pesantrenkan.....

Ya, Ibu menjadi inspirasi terhadap sebuah peradaban yang semakin tua.....
Tua bukan karena hitungan matematik, tapi tua karena memang dunia ini semakin tidak jelas memposisikan Ibu.

Mother, don’t worry, I’m fine.

Mari kita merenung sejenak (maaf jika ada yang sudah ditinggal Ibu) tentang makna seorang Ibu.
Ibu maafku untuk mu...
Ibu semoga 2th air susumu menjadi timbangan pemberat sampai tetes terakhir...
Ibu semoga 9 bulan 10 hari kau mengandungku berpahala disisiNYA...
Ibu semoga jerih payahmu... dibalas dengan SyurgaNya...

Rabbi... pertemukanlah kami dengan Ibuku di Syurga nanti...

Promise to see you in the heaven...

Mother, how are you today?

(To: My Mom in the Kebumen and Cilacap, Mother I'm promise to meet You againt....) JKT26012010,17.25.

2 komentar: