Setetes keluhanmu tak pernah ku dengar.
Hamparan maafmu, sedalam jangkar.
Hamparan maafmu, sedalam jangkar.
Hari ini dan tahun berlalu,
Pelukmu seakan semu.
Peluk itu kurindu,
Peluntur dahaga masa itu.
Sekujur tubuh gemetar, saat tanganmu
Yang mulai keriput mengusap wajahku.
Nak, kapan kau pulang.
Ibu, aku masih disebrang.
Laut gunung, sungai,hutan.
Mengulum senyu tertahan.
Ibu bangga padamu nak.
Jadilah tauladan dinegeri orang.
Adab adalah pegangan.
Syareat adalah junjungan.
Tak terasa, bulir bening mengalir...
Terima kasih ibuuuu...
Ya Rahimmm, jaga Ibuku di sebrang sana.
Selamat hari Ibu
Mbah Kung.
221224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar