Rabu, 20 November 2024

CELANA KOLOR

        <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1491679037234797"

     crossorigin="anonymous"></script>

<ins class="adsbygoogle"

     style="display:block"

     data-ad-format="autorelaxed"

     data-ad-client="ca-pub-1491679037234797"

     data-ad-slot="5099095698"></ins>

<script>

     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

</script>

     Manusia mana yang tidak kenal celana kolor, coba tebak ini celana model apa yah, kalau dulu saya dikampung ya koloran saja buat ke sawah atau pergi dolan main dengan teman-teman, praktis ekonomis dan harga tidak menguras kantong.

    Tapi sekarang gak ada yang pada pakai celana kolor, padahal di iklim yang tropis celana ini bisa bikin silir, sejuk bagian yang tertutupi celana, justru sekarang lebih suka menggunakan celana cingkrang bagi semua orang, modis juga sih celana cingkrang ini, apalagi kalau dipakai oleh para artis atau publik figur, hmmm sangat menggiurkan dan pengin deh memakainya, tapi sebetulnya celana cingkrang dulu juga sudah ada celana gombrang biasa untuk latihan pencak silat warnanya hitam.

    Oke kalau begitu kembali ke celana kolor, dia itu tidak berbentuk ya apapun bentuk tubuh yang memakainya tidak terlihat menarik bahkan cenderung membosankan jika melihat orang yang mamakainya, itu orang pakai celana kolor kok tembus pandang nah lo.... ya memang begitu. soalnya bahan dasar celana kolor itu kain yang lembut seperti daster biasa dipakai emak emak, atau bahkan daster yang sudah robek, sisanya bisa dibuat dibikin lagi menjadi celaca kolor praktis dan menghemat biaya.

    Di era tahun 80-an celana ini menjadi idola loh, pasti setiap rumah ada celana kolor, dan pasti ada bekas celana kolor yang sudah robek dan diletakan di sumur, jemuran, kandang bebek, kandang ayam atau bahkan untuk membersihkan ngepel, praktis juga deh. Setelah bertahun-tahun dipakai dan robek nah,  fungsi selanjutnya adalah untuk lap pel rumah, atau juga untuk membersihkan kendaraan dinas yaitu sepeda onthel. 

    Pernah lihat tidak, sobekan celana kolor di selipkan dibawah sadel sepeda, atau di ikatnya pada tengah jeruji-jeruji tromol kemudian diolesi minyak goreng sobekan itu sehingga jika sepeda digowes dia berputar membuat tromol terus mengkilat, ini fungsi lain dari robekan celana kolor yang sudah tidak terpakai.

    Atau sobekan celana kolor dapat dipakai untuk mengikat kedua kaki ayam dan digantungkan pada boncengan sepada ontel siap dijual ke pasar, nah banyak sekali fungsi purna pakai dari celana kolor tersebut.

    Adakah sekarang sebuah alat yang purna pakai fungsinya dapat seperti celana kolor? hampir tidak ada, jaman sekarang rusak beli baru, buang ganti dengan yang baru walaupun dengan cara ngutang yang penting penampilan keren, walaupun setiap hari makan soto babat, soto ayam, dan lain lain soto dalam bentuk mie instan, tapi gaya melebihi tingginya bulan.

        Itulah celana kolor, dapat digunakan saat santai bercengkerama dengan siapa saja, dan dapat memberikan pelengkap atas sesuatu bagi manusia yang membutuhkannya, bahkan jika ada buah nangka yang belum matang , buah pisang yang belum matang, tutup saja rapat dengan celana kolor bekas, besok langsung masak dan siap makan, percaya atau tidak silahkan prkatek.

    Maka sesungguhnya celana kolor hanyalah sebuah ibarat dalam setiap kehidupan tidak akan sempurna, kesempurnaan hanya mlik yang Kuasa, jika kita ingin sempurna tirulah seperti celana kolor, purna pakainya saja dapat melengkapi kekurangan dan memberikan pelengkap atas kebutuhan kita.

Selamat menjadi celana kolor, jangan dilihat isinya tapi fungsinya. Ok semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar