Disarikan
dari Dr. H. Fahrudin Faiz dalam kajian Filsafat.
Sendiri
atau tepatnya menyendiri sesungguhnya suatu sikap seseorah cenderung dianggap
individualis, introvert , tidak mau bermasyarakat bahkan dianggap
memiliki kelainan jiwa, wow, sampai segitunya melebelkan seseorang ketika dia
lebih suka sendiri atau lebih tepatnya menyendiri.
Ada
yang menarik dari kajian filsafat yang disampaikan oleh Dr. H. Fahrudin Faiz
pada suatu waktu di Masjid Jendral Soedirman Yogyakarta sejak tahun 2013 sampai
sekarang, beliau adalah Dosen Filsafat tetap Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, dan dosen tamu pada kampus-kampus ternama.
Orang
itu bisa membuktikan dirinya, khususnya dalam kesendirian orang akan hebat jika
tegak sendirian, jadi orang itu terbukti kehebatannya ketika dia sendirian.
Mahatma
Ghandi berkata :
Adalah
mudah untuk tegak dalam kerumunan, namun memerlukan keberanian untuk tegak
sendirian.
Senada
dengan hal tersebut Dr. Faiz menyampaikan jika orang itu dapat tegak berdiri
sendiri itu hebat, tetapi jika rombongan pada suatu kesempatan nongkrong
bersama berani bikin ulah nah ini tidak hebat, sebab jika dia sendirain mana berani
bahkan kabur ketika sendirian malam hari di kuburan/tempat makam.
Itulah
maka Dr. Faiz bilang bahwa jadi orang itu terbukti kehebatannya ketika dia
sendiri, jika ramai-ramai dikuburan pasti berani, jika sendirian dikuburan ada
daun tertiup angin saja lari terbirit-birit katanya.
Kemudian
beliau menyampaikan bahwa, tentang kebaikan juga begitu, kalau sendirian masih
tetap melakukan kebaikan berarti memang baik, tetapi jika kebaikan itu ditunjukan
ketika sedang ramai orang-orang sebenarnya itu hanya pencitraan.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar