Jumat, 20 September 2024

KAWAH CHANDRADIMUKA

 

Milirik jarum jam di angka 04.00 jelang subuh,

Baru saja tidurku bermimpi, 

Kokok ayam tanpa henti

Saatnya tiba untuk bersemedi

 

Dalam semedi lantunan doa dan puja puji,

Bergelayut membumbung tinggi,

Mantra puja pada Sang Maha Segalanya.

 

Sepertinya baru saja perjumpaan ini terjadi,

Namun mantramu lebih sakti, untuk terus berlari

Menapaki jalan penuh onak dan duri.

 

Sebuah tempat dimana setiap orang yang telah merasakannya, ingin pulang Kembali.

 

Adakah rasa yang terus berbalut suka ?

Adakah rasa berselimut duka?

 

Disanalah para mantri-mantri ditempa mentalnya.

Disanalah para prajurit dikuliti menjadi bersih tanpa noda.

Yaaa…..Chandara Dimuka..

Tempat yang panas , membara tapi punya harga diri yang suci.

Bagai Gatotkaca, otot kawat tulangnya besi.

Ditempa, digodog, dikuliti mentarl culasnya,

Di cuci otak kotornya,

Dibasuh kaki tangannya dibersihkan noda-noda kepura-puraannya.

 

Celup seluruh badan, bersih suci

Bagai pedang kilatnya nyata…

Bagai tombak runcingnya menyala..

Bagai panah Srikandi, siap siaga.

 

Hunuskan pedang itu, jika kau lihat para pengutil uang negara.

Tancapkan tombakmu, pada mereka pencuri harta negara.

Lepaskan panahmu, pada perusak harakat dan martabat, Nagara Danarakca.

Seperti Bhisma tewas karenanya.

 

Kaulah Pendawa, siap menerjang sifat-sifat kurawa.

Di Chandradimuka, hari-hari nanti kau masuk di sana.

 

Selamat bertapa brata, menghisap sifat-sigat Pendawa.

 

Balam-Jumat Kliwon.

16 Robiul Awal 1446 H

20 Sept 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar