Kamis, 14 April 2011

Tongkonan Part II

oleh Waluyo Kebumen pada 23 Maret 2010 jam 19:57
Tongkonan adalah rumah adat Tanatoraja yang diletakkan didepan rumah tinggal terdiri dari dua pasang...
yang satu untuk Lumbung Padi dengan kaki enam, yang satu untuk tempat pertemuan dengan bahan khusus dibuatnya dan motif khas ukiran Toraja... (saya tidak akan bahas bentuk fisiknya)...

Filosofinya adalah..

Semua orang boleh dan dipersilahkan masuk dalam lingkaran Tongkonan...
Beda agama..
Silahkan..
Beda kasta..
Silahkan..
Beda suku..
Silahkan...

Tapi jangan coba-coba untuk merubah arah tongkonan itu menjadi arah Barat Timur... karena memang Tongkonan harus menghadap Utara dan Selatan.... ada sebuah prinsip ketegasan disini..
Bolehlah anda masuk...... Bolehlah anda datang.... Bolehlah anda cari makan di Tanatoraja.... jangan coba-coba merubah arah menghadap Tongkonan....( statement ini saya sampaikan ketika silaturahmi setahun lalu dihadapan kawan2 lama asli Tanaatoraja)...

Inilah yang mengesankan bahwa Tongkonan mengandung filosofi tentang sebuah prinsip suatu keyakinan... maka arahnya adalah Tana Matari Allo...

Bumi Lakipadada ini syarat dengan nilai-nilai luhur budayanya yang jarang terekspos dengan rapih..
Kekeluargaannya sangat kental...... di Tator inilah saya mulai dikenalkan dengan Kopi.... sampai sekarang jadi ngopi.... tapi sudah campuran....(kopi terkenal Arabika di Tator penghasilnya)..

Mengenang masa-masa sulit waktu kita hanya beralaskan kolong rumah..... yang sepetak ....
sampai sekrang sudah memiliki beberapa kendaraan.... lumayan mewah....
Adalah buah perjuangan yang tak mengenal lelah dari nafas Kekeluargaan Tongkonan tadi...'

Sampai-sampai saya yang orang Jawa ketika bertemu seorang sesepuh di Belopa(Luwu), ketika ada pertemuan di Soroako(Luwu Timur) untuk menjabat tangan beliau... saya disangkanya orang Toraja... subhanallah ini adalah buah dari Tongkonan yang bisa menerima siapapun juga... Tondok Lepongan Bulan...

Robbi Kau pertemukan aku dengan Saudara-saudaraku di To Raja, hamba bersyukur Ya Rabbb...
ternyata dan saya yang paling yakin bahwa mereka sanggup mempertahankan Aqidah ini sampai sekarang...

Ketika terjadi isu-isu terorispun di tahun-tahun pertama 2002 Engkau kuatkan mereka..
Engkau lindungi mereka... dalam segala keterbatasan... malam siang, pagi, kita bergerak... untuk menggapai Ridhomu...
Untuk tetap memurnikan AqidahMu...
Untuk tetap Istiqamah.... walau tidur dikolong.... beralaskan tikar dingin menyengat tulang rusuk tak terasa oleh kami...
Rabbi ku yakin mereka Saudara-saudara seiman mampu mengahadapi cobaan dalam kekurangan...

Maka Ku mohon kuatkan lagi mereka dalam kondisi kemudahan-kemudahan seperti sekarang ini...
Kuatkan mereka dalam kelapangan seperti sekarang ini...
Kuatkan mereka sampai ajal menjemput...

Bahwa mereka adalah embun-embun pagi yang siap mengambil sejarah Indonesia..
Untuk Rahmatanlillalamin....

Tongkonan adalah kebanggaan mereka...
Satukan mereka dalam kebersamaan...
Satukan mereka dalam irama PIlkada...
Satukan mereka dalam harmoni pagi.... guna melahirkan embun bening.... hakiki..

Salam Rindu buat Saudaraku di Tator, Rantetayo, Madandan, Rantepao, Tallu'Lembangna(Makale, Sangalla, Mangkendek), Rembon, Pabuaran, Lemo, teruskan kerja-kerja ini dengan prisip "MISA KADA DIPOTUA PANTAN KADA DI POMATE'"

catatan :
tolong dikoreksi Puang

by. orang jawa keturunan Tator... hm hm...
Tongkonan di Makale...

2 komentar: