Selasa, 03 September 2024

R U M P U T



Sebatang rumput, adalah sejumput harapan.

Andai rumput dapat bicara, tak ada manusia menginjaknya.

Batangnya rapuh, tapi tak mati jika diinjak kaki.

Dia akan kembali bersemi, membangun harga diri.


    Kadang yang terinjak belum saatnya mati.

    Kadang injakan itu hanya membuat dia bangkit beraksi.

    Mungkin hari ini dia tidak bersemi, tapi esok bukan harus mati.

    Mungkin saat ini, sejumput rumput tak berarti.

    Bahkan dicampakan, tertuduh biang keladi.


Rumput tetaplah rumput..

Tak rela untuk menjadi batang kayu api.

Dia tak sanggup membelah, untuk bertahan lalu mati.

Dia bersatu membangun ikatan rerumputan.

Agar kuat membanting tulang dan batang saatnya nanti.


    Rumput rela, jika dia harus harakiri

    Yang penting hijaumu, tak tertandingi.

    Akarmu merambah kesegala lini.

     Membuat penguasa, lari dan lari.

    Membuat penguasa, mengebiri

    Tapi ingat, rumput tak akan mati, walau sudah dikebiri.

    Tetap terpendam tenang dalam tanah, 

    Menghitung waktu kapan tumbuh dan bersemi kembali.

    

    Selamatkan akar rumput dari keserakahan duniawi...


    Bandar lampung, 2 September 2024



Tidak ada komentar:

Posting Komentar