Kadang kala kita berfikir bahwa sebuah kehidupan itu kenapa penuh warna, bahkan simbolisasi sebuah warna menjadi hal yang sangat wajar ketika dunia itu semakin global.
Andai dalam dunia tidak ada warna, semuanya hanya gelap dan terang? maka perubahan pun menjadi tidak berarti, karena tidak ada prosesi hinggar bingar mencolok, hanya gelap dan terang saja.
Tulisan ini sebetulnya juga jika tidak berwarna maka tidak akan menarik untuk dibaca, sungguhpun demikian tidak elok jika sebuah makna hanya dilambangkan dengan warna dominan, tentu saja dominasi warna bagi masing-masing orang sangat berbeda dan cenderung saling bertolak belakang bahkan juga tidak ingin saling ketemu, akarnya adalah karena manusia berbeda satu sama lain, dari perbedaan inilah akhirnya membuat isi dunia manjadi berwarna.
Ada yang suka teriak, ada yang suka marah, ada yang suka ngelawak, ada yang kerjanya cuman ilusi saja tidak ada nyatanya, ada juga yang tidak bekerja ngakuin kerjaan orang lain, menjiplak kerjaan orang lain atau membuat lisensi sendiri seolah-olah dialah yang menciptakan dan membuat ramuan hebat tersebut, ujung dari semua itu adalah eksistensi diri manusia dihadapan manusia.
Yang menarik adalah peran pemuda, atau anak-anak muda dalam berbagai era mereka akan memberikan warna tersendiri yang berbeda dengan kebanyakan orang-orang tua, bahkan cenderung menentang patron orang tua, itu yang kemudian melahirkan apa yang disebut dengan, SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 1928 berkumnpulnya para pemuda Indonesia, dari berbagai warna untuk menyatakan :
Bertumpah Darah Satu Tanah Air Indonesia
Berbangsa satu, Bangsa Indonesia
Berbahasa satu, Bahasa Indonesia
di tahun 1928 disana tidak ada warna dominan hanya gelap dan terang, hitam atau putih saja tetapi justru dari sudut pandang warna yang terlihat sama ternyata menyimpan segudang anasir perbedaan yang pada masa itu harus disatukan, jika tidak maka kedepan akan saling benturan warna, akan saling berebut dominan warna, akan saling merongrong untuk mendominasi warna-warna yang lain, terus mau sampai kapan kita bergelut hanya pada masalah warna saja?
Pemuda dan Pemudi tahun 1928 sudah menyatukan bulat, tanah air Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia, Nah kemudian pemuda dan pemudi era sekarang apa sumpahnya? atau perlu juga wajib hukumnya dikenalkan para pemuda sekarang akan pentingnya Hakekat dari Sumpah Pemuda 1928, kenapa ? agar para pemuda sekarang tidak mudah untuk dihasut, diprovokasi, diiming-imingi kemewahan dunia untuk menghancurkan SUMPAH PEMUDA 1928.
Sebab pelaku sejarah 1928 sudah tentu berada pada liang lahat, tidak ada saksi sejarah tidak ada yang dapat menjelaskan menerangkan, semangatnya para pemuda waktu itu, maka peran Negara sangat diperlukan untuk masuk mengambil alih memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang arti pentingnya dari SUMPAH Pemuda, dari peran Pemuda 1928 itulah kita hari ini dapat menikmati warna-warni kehidupan dalam alam merdeka, atas darah dan keringat mereka kita dapat melihat ternyata warna itu tidak hanya hitam dan putih, tapi ada warna lain dan masing-masing warna memiliki keelokan dan keindahannya tersendiri.
Lalu, kita mau melukis dengan warna apa untuk Indonesia tercinta ini...... silahkan dicoba.
Selamat hari SUMPAH Pemuda ke-96 Maju Bersama Indonesia Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar